Pekanbaru (ANTARA News) - Kapal yang mengangkut imigran gelap asal Afganistan tenggelam di perairan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, Kamis, mengakibatkan sedikitnya enam orang tewas dan belasan lainnya masih belum ditemukan.

Kepala Kepolisian Resor (Polres) Rohil, AKBP Rohmad Nursaid ketika dikonfirmasi ANTARA News dari Pekanbaru, mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 06.30 WIB, tepatnya di perairan Pulau Halang, Kecamatan Kubu, Rohil.

Ia mengatakan, jumlah penumpang kapal diperkirakan sebanyak 36 orang yang merupakan imigran gelap Afganistan.

Hingga Kamis sore, lanjutnya, sebanyak enam orang imigran ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, 16 selamat dan 14 lagi masih hilang.

"Diduga kapal itu tenggelam karena menabrak tiang `bubu` (penangkap ikan nelayan) yang dipasang di perairan Pulau Kubu. Kemungkinan besar kondisinya saat itu masih gelap dan berkabut sehingga awak kapal tidak melihat tiang itu," katanya.

Hingga kini pihak berwenang baru bisa mengidentifikasi korban yang selamat, sedangkan identitas korban tewas sulit diketahui karena para imigran tidak memiliki paspor maupun kartu identitas.

Adapun korban selamat antara lain: Abdul Hamid, Abbas, Alliza, Alihan, Ali Muhammad, Asabullah, Azis, Fasel, Jawad, Gulam Yahya, Ismatullah, Latif, Mehdi, Muhammad Naim, Musa dan Warsih.

"Para imigran yang selamat ditemukan nelayan ketika sedang mengapung di laut," katanya.

Ia menambahkan, korban tewas dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bagan Siapiapi yang berjarak sekitar 30 menit perjalanan laut dari Kubu. Sementara korban selamat sebagian besar mengalami luka-luka dan dirawat di Puskemas Kubu.

Kepala Pos TNI AL Rohil, Letda Almufid, mengatakan bahwa penumpang yang selamat mengatakan kapal tersebut diduga membawa imigran dari Malaysia untuk masuk ke Indonesia. Diduga kuat kapal yang digunakan adalah kapal kayu (pompong) dan diduga juga kelebihan kapasitas.

Ia mengatakan bahwa pencarian terhadap korban yang masih hilang terus dilakukan hingga Kamis sore. Nakhoda dan anak buah kapal yang tenggelam hingga kini juga belum ditemukan untuk dimintai keterangan.

"Sedangkan, korban yang selamat akan segera diserahkan ke Kantor Imigrasi Bagan Siapiapi," katanya.

Ia mengakui bahwa Rohil kerap menjadi pintu gerbang bagi para imigran gelap Afganistan untuk mencari suaka karena negara tersebut terus dilanda perang.

Mereka memilih Indonesia menjadi daerah pengungsian mereka karena lebih mudah mencari pekerjaan tanpa dilengkapi dokumen resmi.

Sebelumnya, pada Jumat (15/5) lalu Polres Rohil juga menahan 17 imigran asal Afganistan yang berlayar dari Malaysia.  (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009