Palembang (ANTARA News) - Timnas U-23 Indonesia mengalami kekalahan 0-5 lawan Timnas Senior Iran pada Selasa malam waktu setempat dalam laga persabahabatan.

Selanjutnya, tim asuhan Cesar Payovich ini akan melaksanakan uji coba kedua melawan Timnas U-23 Iran, pada Kamis (28/5) di Stadion Azadi, Teheran, dikutip dari situs resmi PSSI, Rabu.

Dalam uji coba pertama menghadapi timnas senior Iran, memang bukan lawan sepadan bagi Djayusman Triasdi dkk.

Praktis, Iran yang kini diasuh pelatih Afshin Ghotbi yang menggantikan Ali Daei, menguasai seluruh jalannya pertandingan. Apalagi Iran didukung penuh oleh dua puluh ribu suporter yang memadati stadion.

Meski begitu, bukan berarti tidak ada perlawanan dari timnas U-23 Indonesia. Terbukti, babak pertama, Iran tidak bisa leluasa untuk menjebol gawang Indonesia. Skor 1-0 di babak pertama pun lebih tercipta karena gol bunuh diri pemain belakang Indonesia.

"Pada babak pertama, kita bermain dengan sistem defensive. Tak jauh beda ketika timnas senior kita menahan imbang tuan rumah Oman 0-0 di Pra Piala Asia lalu. Namun di babak kedua, kita bermain lebih terbuka dan mencoba melakukan serangan," kata asisten pelatih timnas U-23, Sudirman.

Baru pada babak kedua, Iran mulai bisa memecahkan kebuntuannya. Empat gol bersarang di jala Merah-putih. Masing-masing dicetak oleh Ferydoon Zandi (54`), Arash Borhani (67`), Mohammad Reza Khalatbari (72`), dan Ferydoon Zandi (89`).

Timnas U-23 Indonesia sendiri sebenarnya tidak dalam persiapan yang cukup matang menghadapi uji coba melawan Iran ini. Pasalnya, sembilan pemain yang menyusul bersama Cesar Payovich, baru tiba di Teheran pada pukul 04:00 dini hari kemarin. Atau, 15 jam jelang kick-off di Stadion Azadi pukul 19:30 waktu setempat.

Selain faktor fisik yang masih lelah, sebagian besar pemain timnas U-23 masih minim pengalaman bertanding di level internasional. Bahkan, mereka belum pernah beraltih secara utuh sebelumnya. Namun, paling tidak hal ini justru menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi Frenky Irawan dkk.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009