Pamekasan (ANTARA News) - Dokter menyatakan Miftahul Ulum, siswa sekolah TK yang terperosok ke lubang tinja bersama enam temannya di Pamekasan, Madura, tewas karena terlalu banyak menelan kotoran.

"Selain banyak menelan kotoran, korban juga tertimpa reruntuhan cor penampungan tinja. Soalnya di kepala korban ada luka bekas benturan benda keras," kata Dokter Puskesmas Kecamatan Pakong, Pamekasan, Manuda, Jawa Timur, dr. Anang, Minggu siang.

Sekarang enam rekan Miftahul yang selamat kondisinya sudah mulai membaik.

Menurut warga Desa Kelompang Barat, Muda`ie, ambruknya penampungan tinja di TK swasta Desa Kelompang Minggu itu, diduga karena beton penyanggahnya sudah rapuh karena terbuat dari kayu.

Ketika terperosok, ketujuh anak itu tengah bermain di atasnya.

"Mungkin karena getaran anak-anak ini lalu amruk. Saya kan langsung merupaya menolong waktu itu juga. Tapi saya justru ikut terjatuh," kata Muda`ie, Minggu siang.

Tujuh siswa TK Miftahul-Ulum berikut Muda`ie yang juga terperosok ke penampungan tinja Minggu pagi itu berhasil dievakuasi berkat bantuan warga setempat bersama petugas dari kepolisian Polsek Pakong.

Sementara korban meninggal dunia dalam musibah itu, kini sudah di kebumikan di pemakaman umum desa.

Kapolsek Pakong AKP Sarpan, memastikan, ambruknya penampungan tinja dan menyebabkan seorang siswa tewas tersebut murni karena kecalakaan dan tidak ada unsur kesengajaan.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009