Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar mengatakan, pemberdayaan media massa menjadi salah satu kunci untuk meminimalisasi (mitigasi) dampak dari perubahan iklim.

"Pemberdayaan media menjadi kunci untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat. Kepedulian masyarakat bisa timbul sehingga menciptakan partisipasi publik untuk meminimalkan dampak perubahan iklim," kata Menteri LH pada acara workshop Organisasi Kantor Berita se-Asia Pasifik (The Organization of Asia Pacific News Agency/OANA) di Manado, Rabu.

Melalui media massa, lanjut Rachmat, masyarakat tahu apa yang terjadi karena perubahan iklim dan masyarakat bisa meminimalkan dampak perubahan iklim dengan hal-hal yang mereka bisa dan sukai untuk lakukan.

"Karena tidak mungkin hanya pemerintah yang melakukan mitigasi perubahan iklim," katanya.

Sedangkan prinsip dari pembangunnan nasional untuk mengantisipasi perubahan iklim antara lain dengan memadukan aspek legal dan kebijakan pembangunan, memadukan ruang dan eksploitasi sumber daya publik.

Juga melakukan keterpaduan dari pola konsumsi dan keberlanjutan produksi, serta keterpaduan dari setiap aspek mitigasi dan adaptasi dengan aspek sosial budaya.

Agenda mitigasi dampak perubahan iklim pada strategi pembangunan nasional dalah dengan mengembangkan target untuk mengurangi efek rumah kaca dan energi menjadi pertumbuhan ekonomi.

Sementara agenda adaptasi dampak perubahan iklim adalah dengan membangun pola yang berdasar pada dampak perubahan iklim saat ini dan anomali air serta antisipasi pada masa mendatang.

Sedangkan Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi pada sambutan pembukaan workshop OANA tersebut mengatakan, masih banyak misteri laut yang belum terungkap oleh media massa.

"Dari perspektif laut, Asia Pasifik merupakan kawasan yang penting. Sumber daya laut di Asia sendiri merupakan yang terbesar dan belum banyak diketahui," kata Freddy.

Ia mengatakan, dalam pelaksanaan Konferensi Kelautan Dunia (WOC) dan KTT Prakarsa Segitiga Terumbu Karang (CTI), berbagai hal tentang kelautan dibahas.

Namun pada kesempatan yang sama banyak pertanyaan penting terlontar dalam konferensi dan simposium kelautan tersebut, kata Freddy.

Menurut dia, informasi masalah laut dari media massa sangat penting untuk menambah pengetahuan bagi masyarakat.

Dalam pembukaan workshop bertema "The Role of Media Preserving Global Environment" tersebut, menteri meminta semua pihak tgermasuk media massa untuk mau berbagi informasi tentang kelautan.

"Kita harus sharing. Di sinilah tempatnya (WOC)," kata Freddy. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009