Jakarta (ANTARA News) - Tokoh dari tiga partai politik (parpol) di Hotel Nikko, Jakarta, Selasa malam, mengelar pertemuan tertutup menyikapi rencana capres dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggandeng Boediono sebagai cawapres pada pilpres 2009.

Tokoh itu yakni Zulkifli Hasan, Abdilah Toha, M Najib dan Farhan Hamid dari PAN, kemudian Anis Matta, Mahfudz Siddiq dan Abubakar Al Habsy PKS, serta Romahurmuziy dan Ali Hardi dari PPP.

Pertemuan tertutup yang dimulai pukul 19.00 WIB itu menyusul wacana Gubernur Bank Indonesia Boediono dicalonkan sebagai cawapres mendampingi Yudhoyono pada pilpres 2009.

Kepada wartawan Zulkifli Hasan membantah jika pertemuan tertutup itu sebagai reaksi penolakan dari Yudhoyono dalam memilih cawapres dari tokoh partai pendukung ini.

"Pertemuan ini hanya diskusi tentang perkembangan terkini dan belum mengarah ke koalisi," kata dia.

Sebelumnya sejumlah anggota DPR yang juga fungsionaris dari PAN, PKS, PPP dan PKB menggelar pertemuan serupa di salah satu ruangan Fraksi PKS di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, (12/5) siang.

Usai pertemuan di DPR, Mahfudz, pihaknya merasa terkejut dengan adanya kepastian nama Boediono menjadi bakal cawapres bagi Yudhoyono yang didengarnya pada Senin lalu (11/5).

"Kami terkejut dengan informasi itu karena tidak ada pembahasan sebelumnya," ujar dia.

Demikian pula dengan wacana koalisi Partai Demokrat dengan PDIP, menurut dia, kalangan parpol yang telah menjalin koalisi dengan Demokrat itu juga tidak mendapat informasi utuh.

Kondisi itu merupakan hambatan bagi arah koalisi yang baru saja dibangun bersama karena sejak awal Yudhoyono telah membicarakan format koalisi yang diinginkannya serta aturan main yang jelas melalui kontrak politik atas dasar kesamaan "platform", kata dia.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009