Semarang (ANTARA News) - PSIS Semarang tetap melanjutkan Liga Super dengan dana talangan dari pengurus dan manajemen tim, menyusul pembubaran PSIS senior pada Selasa (5/5) karena kesulitan pendanaan.

Ketua Umum PSIS, Sukawi Sutarip di Semarang, Jumat, semula memang diperlukan dana sekitar Rp1,5 miliar untuk melanjutkan sisa pertandingan pada musim kompetisi tahun ini tetapi setelah dilakukan beberapa penghematan akhirnya hanya memerlukan dana antara Rp700 juta hingga Rp800 juta.

Dana sebesar itu, kata dia, nantinya akan diperoleh dari bantuan dari manajemen tim seperti Setyo Agung Nugroho (Manajer Teknik), Ari Wibowo (General Manajer), Yoyok Sukawi (Direktur Utama PT Mahesa Jenar) masing-masing Rp100 juta, dan Johar Lin Eng (Sekum Pengprov PSSI Jateng) Rp75 juta.

Apabila dijumlahkan maka akan terkumpul dana sebesar Rp375 juta sehingga masih kurang antara Rp325 juta hingga Rp425 juta. "Nanti kekurangan biaya untuk PSIS, saya yang akan menutupnya," kata Sukawi Sutarip yang juga Wali Kota Semarang tersebut.

Menurut dia, pemain yang sekarang ini tidak mendapat gaji seperti yang terdahulu tetapi mereka hanya mendapat uang saku ketika PSIS bertanding. "Jadi kalau PSIS tidak bertanding, ya` mereka tidak mendapat apa-apa," katanya.

Ia mengatakan, pemain yang tetap bersedia membela PSIS ini merasa sayang kalau sampai tim ini berhenti di tengah jalan sehingga mereka tetap setia dengan PSIS meskipun hanya mendapat uang saku dan itupun kalau timnya bertanding.

Sebanyak 11 pemain seior lokal ditambah lima pemain asing tetap setia membela PSIS. Mereka adalah Agus Murod dan Basuki Setyobydi (kiper), Idrus Gunawan, Deni Rumba, Restu Kartiko, Prananda Aditya, Hery Susilo, Hendro Siswanto, Johan Yoga Pratama, Sapto Widiantoro, dan Bertha Yuwana (lokal).

Pemain asing yang betahan masih lengkap, yaitu Abdel Aziz Dnibi (Marokko), Onambele Jules Basile (Nigeria), Nnengue Bienvenu (Kamreun), Antonio Teles (Brasil), dan Anderson Leke (Brasil). "Untuk pemain asing ini ditampung di rumahnya Ari Wibowo (General Manajer PSIS) dan Setyo Agung Nugroho (Manajer Teknik PSIS)," katanya.

Mereka ditambah sembilan pemain PSIS U-21 yaitu Taufik Salaffudin, Vava Ardila Handoyo, Tri Setyo, M. Yusuf, M. Haris Mardiyanto, Ipan Priyanto, Awang Tuherdias Priambodo, Hardian Surya, dan Catur Setyono.

"Mudah-mudahan dengan keterbatasan yang ada pada tim, PSIS bisa lolos dari degradasi musim kompetisi tahun ini," katanya.

PSIS masih menyisakan tujuh pertandingan pada Liga Super ini, yaitu tiga kali main di kandang lawan (Pelita Jaya Purwakarta, Persiba Balikpapan, dan PKT Bontang), serta empat kali pertandingan kandang (menjamu Persija Jakarta Pusat, Persijap Jepara, Persik Kediri, dan Arema Malang).

Jumat sore ini, tim asuhan pelatih Ahmad Muhariah kembali akan menjalanli latihan di Stadion Jatidiri Semarang setelah beberapa hari tidak ada latihan karena tim senior dibubarkan. Latihan ini sekaligus untuk menyeleksi pemain PSIS U-21 untuk membela tim ini karena dari sembilan pemain U-21 kemungkinan hanya diambil empat atau lima pemain.

PSIS akan kembali menjalani pertandingan pada Liga Super melawan tuan rumah Pelita Jaya Purwakarta di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin (11/5). Idrus Gunawan dan kawan-kawan masih latihan sekali yaitu Sabtu (9/5) pagi kemudian Minggu (10/5) berangkat ke Bandung.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009