New York (ANTARA News/AFP) - Saham-saham di Wall Street, Senin waktu setempat, naik tajam ke posisi tertinggi dalam beberapa bulan terakhir, karena meningkatnya harapan terhadap pemulihan ekonomi global, kata para dealer.

Meningkatnya harapan terutama dipicu oleh kenaikan yang mengejutkan pada penjualan rumah AS dan data ekonomi China.

Indeks Dow Jones Industrial Average rally (naik berkepanjangan) sebesar 214,33 poin, atau 2,61 persen, menjadi ditutup pada 8.426,74, merupakan posisi indeks blue-chip tertinggi sejak 13 Januari.

Indeks saham teknologi Nasdaq terangkat 44,36 poin, atau 2,58 persen, menjadi 1.763,56, merupakan penutupan terbaik sejak November lalu.

Indeks Standard & Poor`s 500 meningkat ke posisi penutupan terbaik sejak 8 Januari, dengan kenaikan 29,72 poin, atau 3,39 persen, menjadi 907,24 yang menempatkan indeks S&P ke dalam wilayah positif untuk setahun.

Indeks S&P sekarang naik 0,44 persen untuk 2009, yang setelah pasar lesu berkepanjangan "dapat membantu meningkatkan kepeercayaan," kata Nick Perry dari Schaeffer`s Investment Research.

Aksi pasar muncul karena sebuah grup real estat mengatakan penjualan "pending home" (rumah yang pengurusannya belum selesai, red) di AS, naik 3,2 persen pada Maret, setelah meningkat 2,0 persen pada Februari.

"Sebuah dasar penjualan rumah menjadi lebih kelihatan karena membaiknya kemampuan usaha dan insentif pemerintah menarik para pembeli potensial kembali ke pasar," kata Ryan Sweet dari Economy.com.

Para analis dari Charles Schwab & Co. mengatakan bahwa "sebuah laporan positif manufaktur di China, yang memicu sebuah rally kuat di Asia, sedang membantu perbaikan sentimen di Street dan melanjutkan argumen bahwa kondisi terburuk dari resesi global kemungkinan terlihat di belakang kaca (kaca spion)."

Indeks Pembelian Manajer (PMI) CLSA China, indikator yang dipantau seksama di ekonomi terbesar ketiga di dunia, naik tajam menjadi 50,1 pada April dari 44,8 bulan sebelumnya. Ini ekspansi pertama dalam sembilan bulan terakhir.

Brian Wesbury dari First Trust Portfolios mengatakan bahwa ia yakin bahwa berdasarkan pada data AS baru-baru ini, di perumahan, belanja konsumen dan area lainnya, resesi sekarang akan berakhir.

"Sekarang terlihat pemulihan sedang dalam perjalanan," kata dia.

Suasana pasar juga terbantu oleh berita dari dua bank utama yang mengindikasikan mereka tidak perlu menaikkan jumlah besar modal baru, meski ada kekhawatiran tentang hasil "stress tests" (uji ketahanan) pemerintah yang akan dirilis akhir pekan ini.

Saham Bank of America menguat 19,31 persen menjadi 10,38 dolar AS setelah membantah sebuah laporan sedang mencari 10 miliar dolar AS modal baru.

Pesaingnya, JPMorgan Chase meningkat 10,16 persen menjadi 35,79 dolar AS, setelah kepala eksekutif Jamie Dimon mengatakan dalam sebuah konferensi pers ia tidak melihat perlunya untuk menambah modal baru.

Saham lainnya, Citigroup bertambah 7,74 persen pada 3,20 dolar AS dan Wells Fargo melonjak 23,66 persen menjadi 24,25 dolar.

Saham utama lainnya, termasuk perusahaan industri dan komoditas bereaksi positif terhadap data ekonomi China.

Pembuat aluminum Alcoa melompat 6,91 persen menjadi 10,36 dolar AS, perusahaan kimia DuPont bertambah 5,49 persen menjadi 29,40 dolar AS, sementara ExxonMobil naik 0,28 persen menjadi 68,20 dolar AS.

Obligasi menguat. Imbal hasil (yield) obligasi negara AS berjangka 10-tahun berkurang menjadi 3,157 persen dari 3,174 persen pada Jumat dan pada obligasi negara berjangka 30-tahun menyusut menjadi 4,065 persen terhadap 4,088 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009