Menurut dia, KPU kabupaten/kota yang telah menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara untuk DPR secara manual diminta segera mengirimkan hasilnya ke KPU pusat untuk ditampilkan dalam tabulasi.
"Pleno KPU sepakat untuk menggunakan rekapitulasi KPU kabupaten/kota. Sehingga data tabulasi berbasis hasil penghitungan di kabupaten/kota," katanya pada sosialisasi penyelenggaraan Pemilihan Presiden 2009 kepada partai politik.
Sebelumnya, tabulasi nasional diambil dari data penghitungan suara setiap tempat pemungutan suara (TPS). Namun, proses pengiriman data melalui proses pemindaian di KPU kabupaten/kota tidak berjalan lancar karena beberapa faktor.
Salah satu faktor penyebabnya, kualitas kertas formulir C1-IT yang buruk, sehingga mengganggu proses pembacaan data, selain itu terbatasnya tenaga operator. Akibatnya proses pengiriman data tersendat.
Penayangan tabulasi perolehan suara sementara di Hotel Borobudur berakhir pada Senin (20/4). Ketua KPU mengatakan, penayangan akan dilanjutkan di "Media Center" KPU.
"Tabulasi nasional itu tidak dihentikan, hanya penayangan di Hotel Borobudur yang telah selesai. Selanjutnya akan ditayangkan di `media center`," katanya.
Hingga Selasa siang tidak nampak adanya penyiapan perangkat untuk menayangkan tabulasi nasional itu. Di ruang "media center" hanya ada beberapa unit komputer yang biasa digunakan wartawan.
Kegiatan di ruang "media center" juga berlangsung seperti biasanya. Belum nampak adanya calon anggota dewan perwakilan maupun pengurus partai politik yang menanyakan penayangan tabulasi di sana.
Anggota KPU Andi Nurpati mengatakan tabulasi masih tetap dapat diakses melalui internet dengan alamat http://tnp.kpu.go.id/tab2009/.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009
