Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) meminta penyisihan sebagian dividen untuk membangun kilang bahan bakar minyak (BBM), kata Dirut Pertamina Karen Agustiawan di Jakarta, Senin malam.

Ia mengatakan, Pertamina membutuhkan penyisihan dividen senilai antara 800 juta hingga 1,6 miliar dolar AS yang dihitung dari kebutuhan biaya untuk membangun kilang modern berkapasitas 200 ribubarel per hari, yang membutuhkan dana senilai delapan miliar dolar AS.

"Kalau Pertamina ikut `share` antara 10-20 persen, maka kami mesti menyetor 800 juta sampai 1,6 miliar dolar AS," katanya.

Menurut dia, meski sebagai pembeli (off taker), Pertamina menganggap tetap memiliki saham kilang, walau porsinya kecil.

Sebelumnya, Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil menilai Pertamina lebih realistis jika hanya menjadi "off taker" produk yang dihasilkan kilang pengolahan BBM.

Untuk itu, dana Pertamina bisa dialihkan ke sektor lain karena sebenarnya Pertamina sudah menjadi "off taker" kilang-kilang yang berada di Singapura. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009