Jakarta (ANTARA) - Walaupun gagal menghadiri Mama Tried Show 2020 karena acara itu ditunda, para jawara Suryanation Motorland tetap mendapatkan banyak pengalaman custom setelah mengunjungi beberapa bengkel modifikasi ternama di AS.

Perjalanan penuh inspirasi para jawara Suryanation Motorland ke AS telah berakhir setelah seluruh tim kembali ke Indonesia pada akhir pekan lalu.

Mereka adalah Kurniawan, pemenang Suryanation Motorland Battle Medan, Lufti Ardika, pemenang Suryanation Motorland Battle Surabaya dan juga Komang Gede Santana, pemenang Committee Pick Suryanation Motorland 2019.

Baca juga: Yamaha XS650 jawara kontes modifikasi Suryanation

Suryanation Motorland Committee Rizky Dwianto mengungkapkan, tujuan utama dari perjalanan kali ini adalah memberikan kesempatan bagi builder Indonesia untuk melihat secara langsung perkembangan dunia custom di Amerika Serikat yang merupakan salah satu kiblat dunia custom.

"Tujuan utama beberapa lokasi dan juga builder yang kami temui di sana menerima kami dengan sangat terbuka dan tidak enggan berbagi kisah pengalaman mereka hingga menjadi sukses seperti sekarang," ungkap Rizky Dwianto dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis.

Sejak awal hadir, Suryanation Motorland punya misi untuk memajukan dunia custom di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan kompetisi tahunan Suryanation Motorland Battle dan juga mengajak para pemenangnya untuk ikut serta dalam custom show berkelas dunia seperti Yokohama Hot Rod Custom Show, Motor Bike Expo dan Custombike Show.

"Tujuan dari itu semua adalah untuk dapat memperkaya wawasan dan menghadirkan inspirasi bagi builder Indonesia ke depannya," kata dia.

Baca juga: Motor "oprekan" builder Purwokerto ini juarai Suryanation Motorland

Pada tahun ini, Suryanation Motorland mengajak pemenang Suryanation Motorland Battle 2019 menghadiri Mama Tried Show di Milwaukee. Meskipun pada akhirnya acara tersebut harus ditunda karena adanya wabah virus corona.

Kendati demikian, kesempatan itu tetap memberikan sebuah pengalaman baru bagi para builder Indonesia karena motor-motor yang dibawa dari Indonesia masih sempat dilihat oleh beberapa builder di sana. Banyak dari mereka yang memberikan apresiasi positif mengenai motor-motor tersebut.

Salah satu yang memberikan pujian adalah co-founder Mama Tried Show, Scott Johnson yang mengatakan bahwa dirinya sangat suka dengan gaya custom dari para builder Indoneisa.

"Saya suka dengan gaya custom motor-motor dari builder Indonesia yang ada di sini. Terlihat pengerjaan yang dilakukan sangat rapi dan memiliki teknik finishing yang baik," ujar Scott.
Para tim Suryanation saat di Mueseum Harley Davidson Amerika Serikat (Antara News/Istimewa)


Apresiasi

Perjalanan tim Suryanation Motorland untuk mencari inspirasi dan menambah wawasan juga dilakukan dengan mengunjungi beberapa lokasi dan builder AS yang sudah memiliki nama besar di dunia custom internasional.

Kunjungan ke Museum Harley-Davidson juga memberikan pengetahuan tentang sejarah lahirnya brand moge itu kepada Lufti dkk, termasuk mengenai inovasi dari sisi desain maupun teknologi dari setiap produk merek lahir pada tahun 1903 tersebut.

Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Arlen Ness Motorcycle di wilayah San Francisco  yang didirikan salah satu builder legendaris Amerika Serikat, yang kini diteruskan oleh sang anak, Cory Ness.

Di sana tim Suryanation Motorland melihat karya-karya dari Arlen Ness yang dikenal memiliki karakter yang khas dan eksperimental. Bahkan, di sini tim Suryanation Motorland berkesempatan melihat motor custom yang masih dirahasiakan karena masih dalam tahap pengerjaan dan nantinya akan diselesaikan langsung oleh Cory Ness.

Di Los Angeles, tim Suryanation Motorland mengunjungi Mooneyes Company dan bertemu dengan Shige Suganuma, penerus bisnis perusahaan yang didirikan oleh Dean Moon. Ia banyak menceritakan kisah sukses Dean Moon dalam membangun bisnis Mooneyes yang berdiri sejak pertengahan tahun 1950-an.

Puas berkunjung ke Mooneyes, perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi salah satu motorcycle enthusiast dunia, David Freston alias Chopper Dave. Melihat motor-motor builder Indonesia, ia memberikan tanggapan bahwa hasil karya builder Indonesia memiliki kualitas yang tak kalah dengan beberapa motor custom yang pernah dilihatnya.
Para tim Suryanation saat di Chabott Engineering bersama dengan Shinya Kimura (Antara News/Istimewa)


Inspirasi desain & bisnis

Masih di kawasan Los Angeles, tim Suryanation Motorland juga berkunjung ke Chabott Engineering milik Shinya Kimura, seorang builder yang dikenal berdedikasi tinggi terhadap kualitas motor yang dibuatnya.

Ia juga bercerita mengenai pilihannya untuk bekerja sendiri demi menjaga kualitas motor garapannya meskipun membutuhkan waktu lama untuk membangun sebuah motor yang diinginkan oleh konsumen.

Tidak hanya itu, Tim Suryanation Motorland juga mengunjungi Builder lain seperti Yaniv Evan, pemilik dari Powerplant Motorcycles, yang karyanya banyak dipengaruhi oleh kultur hot rod dan dunia penerbangan.

Yaniv Evan menjelaskan bagaimana dirinya dapat membuat sendiri berbagai part untuk motor, mulai dari frame, sistem rem, sampai ke beberapa part mesin yang dibutuhkan untuk sebuah projek yang dia jalani.

Perjalanan terakhir ditutup dengan menjelajah kota Los Angeles bersama dengan Bucek yang menjadi road captain. Rombongan melakukan perjalanan selama sekitar 6 jam dan melewati beberapa landmark populer serta tempat-tempat historis dan legendaris di Los Angeles seperti Hollywood Sign, Mullholand Drive, dan juga Neptune’s Net.

"Pengalaman yang saya dapatkan selama perjalanan kali ini sangat berkesan sekali, mulai dari mengunjungi Musem Harley-Davidson, melihat karya dari Arlen Ness sampai touring di Los Angeles yang masih seperti mimpi bagi saya," ujar Budi Kurniawan.

Senada dengan Budi, Lufti Ardika menambahkan pengalaman bertemu dengan sosok seperti Shige, Yaniv dan juga Chopper Dave meningkatkan semangatnya untuk bisa konsisten dalam berkarya.

"Setelah bertemu dengan tokoh-tokoh besar di dunia custom, saya tak hanya mendapat inspirasi dari sisi desain, tapi juga strategi untuk mengembangkan bisnis di dunia custom," tambah Lufti Ardika.

Den Dimas, yang berprofesi sebagai motovlogger yang juga merupakan bagian dari tim Suryanation Motorland juga mendapatkan ilmu dari sisi bisnis saat ia berkesempatan mengunjungi Arlen Ness Motorcycle. Dia belajar tentang bagaimana sebuah brand custom bisa bertahan dan menjadi besar.

"Perjalanan di Amerika ini sangat memorable dan seru. Saya bangga bisa menjadi bagian tim yang membawa 4 motor karya builder Indonesia ke Amerika," kata Den Dimas yang akrab dengan nama Bubur Ayam Racer.

Komang Gede Santana bahkan merasa tidak percaya bisa langsung datang ke Chabott Engineering milik Shinya Kimura, builder yang sangat ia kagumi dan menjadi salah satu inspirasinya dalam membuat sebuah motor.

Rizky Dwianto menuturkan, meski perjalanan kali ini lebih singkat dari rencana awal, kami berusaha untuk memanfaatkan waktu semaksimal mungkin sehingga tetap bisa memberikan pengalaman dan juga perjalanan yang tidak terlupakan bagi seluruh peserta.

Baca juga: Jawara Suryanation Motorland timba ilmu dari pakar "custom" di AS

Baca juga: Tim Suryanation Motorland sambangi Mooneyes Company dan Chopper Dave

Baca juga: Tim Suryanation kunjungi Arlen Ness Motorcycles di Amerika Serikat
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020