Surabaya (ANTARA News) - Tokoh tinju Jawa Timur yang juga pemilik Sasana Tinju Pirih Surabaya, Eddy Pirih, meninggal dunia pada Kamis sekitar pukul 10.40 WIB, karena komplikasi penyakit pankreas yang dideritanya sejak lama.

Saat ini, jenazah manajer sekaligus promotor tinju yang meninggal di usia 70 tahun itu, berada di Rumah Persemayaman Adi Yasa Surabaya dan rencananya dikremasi pada Minggu (19/4).

Meninggalnya Eddy Pirih membuat dunia tinju Jatim kembali kehilangan tokoh terbaiknya. Sebelumnya, promotor tinju asal Jatim, Setijadi Laksono dan Herry Aseng Sugiarto sudah lebih dulu berpulang beberapa tahun lalu.

Eddy Pirih meninggalkan seorang istri, Threes Pirih dan empat orang anak serta sepuluh cucu. Salah satu putranya, Eric Pirih, hingga kini masih meneruskan Sasana Tinju Pirih dan sekaligus menjadi promotor pertandingan.

"Papa sudah lama sakit dan hampir setiap minggu berobat ke Singapura," kata Eric.

Penyakit kanker pankreas dan komplikasi penyakit dalam yang diderita Eddy Pirih selama lebih kurang 14 bulan terakhir, kembali kambuh dan membuatnya harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Darmo Surabaya pada 6 April lalu.

Namun, Eddy Pirih yang juga anggota Dewan Kehormatan Komisi Tinju Indonesia (KTI) Jatim itu tidak mau berlama-lama dirawat di rumah sakit dan meminta pulang ke rumah.

Baru beberapa menit tiba di rumahnya di kawasan Nginden Surabaya, Eddy Pirih meninggal dunia. Seluruh anggota keluarganya ikhlas dan terlihat tabah menerima kepergian figur yang sangat dicintai tersebut.

"Papa tidak pernah sedikit pun mengeluh soal penyakitnya. Meskipun sakit, papa tetap menjalankan aktivitas seperti biasa, termasuk memantau para petinjunya yang berlatih di Sasana Pirih," tambah Eric Pirih.

Selama menekuni dunia tinju, Eddy Pirih pernah menjalin kerja sama dengan promotor tinju nasional, Herry Aseng Sugiarto pada tahun 1990-an, untuk mengorbitkan beberapa petinju ke jenjang internasional, seperti Yani Malhendo dan Andrian Kaspari.

"Dunia tinju benar-benar sangat kehilangan sosok yang dikenal pekerja keras dan disiplin dalam menjalankan tugas. Dia orangnya sangat teliti dan tekun dalam bekerja," kata Dokter Kesehatan KTI Jatim, dr Eddy Herman.

Selain dikenal sebagai tokoh tinju, Eddy Pirih, juga aktif di lingkungan olahraga dansa. Ia tercatat sebagai Ketua Pengprov Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) Jawa Timur hingga akhir hidupnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009