Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat meluncurkan program talk show bertajuk Suara Demokrasi pada Senin petang yang dipancarluaskan Radio Republik Indonesia (RRI) Pro-4 FM.

"Suara Demokrasi jelas harus menyuarakan aspirasi rakyat, dan PWI harus pula mampu menjalankan misi ini," kata Rosihan Anwar, tokoh pers senior, saat meresmikan acara di Ruang Publik Sekretariat PWI Pusat, Gedung Dewan Pers Lantai 4, Jakarta.

Mantan Ketua Umum PWI Pusat itu mengemukakan, sejak pemilihan umum (pemilu) pertama Republik Indonesia (RI) pada 1955 hingga tahun 2004 pers berperan penting mencatat sekaligus mengawal proses demokrasi tersebut.

Sementara itu, dalam talk show yang dipandu oleh penyiar senior RRI, Ade Rosadi, dan mengetengahkan pembicara Tarman Azzam (Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat), Tyano Sudarto (tokoh masyarakat dari Taman Siswa, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat), dan Sidqi Wahab (anggota Komisi I DPR).

Tarman Azzam banyak menyoroti pentingnya peran pers menjaga keberlangsungan demokrasi, agar kepemimpinan nasional berada di tangan figur yang memiliki legitimasi sesuai pilihan rakyat.

"Kalau tujuh abad lalu Socrates saja sudah mengemukakan pentingnya demokrasi sebagai kekuatan utama, dan kekuasaan berada di tangan orang yang dipilih rakyat, maka kita pun harus tertantang menjaga demokrasi di jalan sebenarnya," ujar mantan Ketua PWI Pusat tersebut.

Sedangkan, Tyasno Sudarto lebih memfokuskan betapa pentingnya keabsahan konstitusi RI, dan berharap jangan sampai terpengaruh eforia yang mengakibatkan masuknya pengaruh bangsa lain.

Ia pun menekankan, bangsa Indonesia pernah mencatat sejarah mampu mandiri menyusun konstitusi di awal terbentuknya Undang-Undang Dasar 1945, dan proses amandemen yang sudah berlangsung selama ini terlihat ada pengaruh kuat pihak asing, sehingga perlu diluruskan kembali. Dalam acara tersebut, Hendry Ch. Bangun selaku Sekretaris Jenderal PWI PUsat, yang mewakili Ketua Umum PWI Pusat, Margiono, mengemukakan melalui talk show Suara Demokrasi itu diharapkan organisasi profesi pers tertua di Indonesia ini mampu menjadi jembatan guna menyuarakan suara rakyat dalam proses pendidikan politik. Suara Demokrasi mulai Senin petang itu menjadi acara rutin yang dikoordinir oleh Ketua Bidang Radio, Djoko Saksono, bersama Pengurus Pusat dan Dewan Kehormatan PWI yang akan mengetengahkan berbagai masalah aktual berkaitan dengan perkembangan demokrasi nasional. Sejumlah tokoh pers nasional, antara lain Dja'far Hussein Assegaf, Sabam Leo Batubara dan Sabam Siagia tampak hadir dalam acara yang juga dimeriahkan resital musik dari RRI tersebut. (*)

(Foto: Rosihan Anwar didampingi Djoko Saksono membuka tirai kertas koran guna menandai dibukanya program talk show Suara Demokrasi)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2009