Jakarta (ANTARA) - Seorang karyawan Toyota Motor Corporation berusia 20-an tahun dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru (COVID-19), sementara 11 lainnya yang kontak langsung dengan penderita masih diperiksa atau dicek.

Karyawan yang bekerja di Pabrik Toyota City Takaoka, yang berbasis di Prefektur Aichi, Jepang itu melaporkan mengalami demam pada hari Sabtu (14/3), dan telah berdiam di rumah untuk beristirahat mulai Senin (16/3).

Pada 19 Maret, ketika demamnya berlanjut, ia mengikuti tes untuk virus COVID-19, yang kemudian dinyatakan positif terinfeksi.

"Sejak kami pertama kali mengetahui bahwa karyawan itu dicurigai "positif" dengan COVID-19, kami melakukan penyelidikan dan menemukan 11 orang lain telah melakukan kontak dekat dengannya," kata Presiden Toyota, Akio Toyoda, dalam pernyataan resmi, Jumat (20/3) waktu setempat.

Baca juga: CEO Volkswagen cemaskan dampak corona "kacaukan" industri global

Baca juga: Penjualan mobil di Italia bisa "terjun" 15 persen karena corona


Sebagai tindakan pencegahan keselamatan, orang-orang ini telah diminta untuk tinggal di rumah sampai hari ke-14 sejak tanggal kontak terakhir mereka dengan karyawan terinfeksi.

Selain itu, Toyota segera mendesinfeksi lokasi kerja yang terkena dampak pada 19 Maret setelah mengetahui bahwa karyawan tersebut dicurigai positif, dan pabrik kembali beroperasi tidak lama kemudian.

"Kami dengan tulus meminta maaf atas kecemasan atau kekhawatiran yang mungkin ditimbulkan oleh berita ini kepada orang-orang di daerah sekitarnya. Kami memperlakukan ini sebagai masalah yang memengaruhi semua lokasi dan selanjutnya akan meningkatkan komunikasi dan pemeriksaan kesehatan kami dengan staf di semua lokasi," tambah Toyoda.

Toyoda berjanji bahwa Toyota akan memberikan informasi terbaru seiring perkembangan situasi terkait penyebaran pandemik COVID-19.

Baca juga: Produksi audio mobil Fujitsu terancam berhenti karena corona

Baca juga: Corona tak pengaruhi produksi dan pasokan mobil Honda Indonesia

Baca juga: Toyota nilai komponen lokal antisipasi keterlambatan pasokan China
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020