Jakarta (ANTARA News) - PT GF Indonesia selaku produsen sepatu Eagle sampai saat ini belum memutuskan hubungan kerja (PHK) terkait krisis ekonomi global, kata CEO Perusahaan itu OK Kim. Dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis didampingi Sales Marketing General Manager Bambang Triharto tersebut, Kim berharap Eagle tidak akan mem-PHK karyawannya yang berjumlah 4.000 orang di 5 pabrik Eagle di Indonesia. Bahkan, Triharto mengatakan, Eagle justru merencanakan menaikkan volume penjualan sepatu 20 persen pada 2009 yakni dari 800.000 pasang sepatu untuk non retail pada 2008 menjadi 1 juta pasang sepatu. "Itu belum termasuk penjualan secara retail yang pada 2008 mencapai 400.000 pasang sepatu," katanya. Triharto menjelaskan, sesuai survei Majalah di Jakarta bahwa pangsa pasang Eagle menduduki urutan pertama untuk produk sepatu lokal yaitu 7 persen. Sejak 23 tahun lalu hingga saat ini Eagle memproduksi sebagian besar sepatu olah raga yang terbagi atas 95 persen untuk kebutuhan dalam negri dan lima persen untuk ekspor. Ia menyatakan, volume penjualan sepatu Eagle di dalam negeri akan terus naik dengan terus menjaga kontrol kualitas dan model untuk konsumen Eagle mulai usia 15 - 35 Tahun. Bahkan, kata Triharto, mulai 2009 Eagle juga akan memproduksi sepatu formal khususnya untuk karyawan PNS,TNI dan Polri. "Kami menyambut baik ajakan pemerintah SBY-JK kepada PNS dan TNI/Polri untuk menggunakan produk dalam negeri, seperti sepatu buatan Indonesia," katanya. Triharto menyatakan optimis Eagle akan mampu bersaing dengan produk lokal dan internasional, karena didukung ratusan tenaga ahli yang berpengalaman dan memiliki 5 pabrik, 9 agen penjualan dan ratusan retail toko sepatu di Indonesia. Padal awal 2009, Eagle mendapat penghargaan dari Menperin RI Fahmi Idris, sebagai "Produk Sepatu Terbaik untuk Kategori Sepatu Olah Raga". Penilaian yang diberikan adalah dari sisi desain, kekuatan, pemilihan material dan kenyamanan sepatu.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009