Jakarta (ANTARA News) - Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mengajak insan perfilman Indonesia bersatu dan bersama-sama memajukan dunia perfilman dalam negeri dengan mengambil momentum Hari Film Indonesia, 30 Maret ini.

"Pemerintah mengajak semua insan perfilman Indonesia untuk meningkatkan semangat dalam berkarya dan berkreatifitas. Mari kita tumbuhkan rasa kebersamaan antara Pemerintah sebagai regulator dan fasilitator para insan perfilman untuk memajukan Dunia Perfilman Indonesia," kata Direktur Perfilman Nasional, Ukus Kuswara, dalam konferensi pers Hari Film Nasional di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, tahun ini merupakan masa introspeksi bagi pemerintah mengenai perfilman Indonesia, baik dari sisi kualitas dan kuantitas film, serta upaya-upaya untuk mendorong peningkatan jumlah film.

"Lalu kita cari formula ke depan bagaimana caranya agar perfilman akan maju, tentu saja tidak hanya pemerintah yang berperan di sini, tapi juga semua pemangku kepentingan harus bisa bersinergi, bahu-membahu bersama," katanya.

Ukus menjelaskan, dari sisi pemerintah, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata sesungguhnya telah berupaya mengembangkan dunia perfilman nasional.

"Sekarang misalnya, banyak sineas-sineas muda yang berkualitas namun tidak memiliki cukup modal finansial untuk memroduksi film, maka pemerintah dapat berperan sebagai penghubung antara pemilik modal dengan para sineas muda tersebut," katanya.

Langkah berikutnya yang dilakukan pemerintah, ujar Ukus, adalah meminta pemerintah daerah menghidupkan bioskop di berbagai provinsi di Indonesia sehingga film-film Indonesia bisa lebih cepat beredar dan ditonton lebih banyak orang.

"Depbudpar juga berencana mengoptimalkan peran asosiasi-asosiasi perfilman yang ada saat ini, kita harapkan asosiasi atau organisasi insan perfilman tersebut melindungi anggotanya, taat pada AD/ART, dan ketua lembaga atau asosiasi itu bisa mendorong anggotanya untuk berkiprah," ujarnya.

Bukan Retorika

Sementara itu salah satu tokoh perfilman Indonesia, Slamet Raharjo, di tempat yang sama mengingatkan pemerintah agar segera menjalankan semua janji dan rencana tentang upaya memajukan perfilman Indonesia.

"Boleh saja dengan semua rencana itu, tapi kami sekarang menunggu implementasinya. Misalnya kalau bicara soal peningkatan kualitas SDM, sekolah film hanya satu (IKJ, red) dan yang mau mengajar apa ada, apakah sudah cukup jumlahnya," ujar Slamet.

Ia menambahkan dengan berbagai rencana pemerintah tersebut, pekerja film siap untuk mendukung pemerintah yang berkeinginan memajukan film Indonesia asalkan pemerintah juga mau bekerja keras mewujudkannya bersama-sama.

"Sebenarnya selama ini kita semua berdebat dan bahkan sampai ribut-ribut soal film Indonesia karena kita semua cinta pada film Indonesia," katanya.

Karena itu, ia meminta semua debat dan pertengkaran segera disudahi dan bersama-sama membantu pemerintah menghidupkan organisasi-organisasi film supaya saling mendukung dan saling melindungi.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009