Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo kembali menerima penghargaan Teropong Parlemen Award untuk kategori Parliament of The Year 2020 karena dinilai baik dalam menjalankan tugasnya di parlemen.

Menurut dia, penghargaan itu melengkapi penghargaan lain yang sudah diberikan rakyat kepada dirinya di masa awal periode kepemimpinannya sebagai Ketua MPR RI, yakni Democracy Award 2019 dari Moeslim Choice Media Networks.

Baca juga: Bamsoet kecam pelaku aksi koboi pengendara Lamborghini di Kemang

Baca juga: Politisi Golkar: Secara etika Bamsoet harusnya lepas jabatan Ketua MPR

Baca juga: Bambang Soesatyo bertemu Presiden Jokowi


"Penghargaan ini tidak semata untuk saya pribadi melainkan juga untuk seluruh jajaran rekan kerja di MPR RI. Penghargaan ini menunjukkan, kerja keras MPR RI selama ini diapresiasi khalayak," kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Pernyataan itu dikatakannya saat menerima penghargaan Parliament of The Year, di Jakarta, Senin (16/3) malam.

Bamsoet harap semua anggota MPR RI lebih giat menunjukkan berbagai peningkatan kinerja kepada rakyat khususnya dalam memperkokoh semangat persaudaraan kebangsaan.

Dia menilai penghargaan itu diterimanya di saat banyak apriori yang diterima politisi namun ada pula apresiasi yang diberikan. Hal ini menunjukkan tak selamanya menjadi politisi penuh caci maki.

"Jika jalan yang dipilih ada pengabdian, bukan untuk memperkaya diri atau golongan, publik pasti akan memberikan apresiasi," ujarnya.

Politisi Partai Golkar itu mengatakan MPR RI akan terus meneguhkan komitmen lembaganya sebagai Rumah Kebangsaan.

Karena itu menurut dia, dalam keseharian aktivitasnya, MPR RI tidak banyak bicara politik praktis melainkan lebih mengedepankan pergerakan kebangsaan.

"Seperti halnya yang saat ini terjadi dalam menghadapi COVID-19, melalui pentingnya persaudaraan kebangsaan agar tidak hanya egois mementingkan diri pribadi, melainkan juga lingkungan sekitar," katanya.

Saat itu menurut dia, nilai kemanusiaan kita diuji apakah menjadi manusia yang egois atau manusia yang peduli.

Dia meyakini untuk menjadi manusia yang bernilai bukan semata bisa mendapatkan banyak harta, yang lebih penting adalah menjadi berharga karena bisa membantu sesama.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020