Bandung (ANTARA News) - Pawai obor yang dilakukan ribuan pelajar SMP dan SMA se-Kota Bandung mewarnai peringatan Bandung Lautan Api (BLA) ke-63 tahun 2009, Senin malam.

Pawai obor yang dilakukan generasi muda Kota Kembang itu merupakan kegiatan rutin tahunan yang diperingat setiam malam tanggal 23 Maret sebagai peringatan atas peristiwa heroik pembakaranm bangunan di Kota Bandung oleh opara pejuang Kota Bandung pada 23 Maret 1946.

Iring-iringan pawai obor menempuh rute sekitar lima kilometer.

Start dilakukan selepas mengheningkan cipta dari Tugu Bandung Lautan Api di Kompleks Lapangan Tegalega Bandung menyusuri Jl Mohamad Toha, Jl RA Kartini, Alun Alun Bandung, Jl Banceuy, Jl Naripan, Jl Braga dan finish di Balaikota Bandung Jl Wastukencana.

Kegiatan yang dilakukan dengan berjalan kaki itu panjangnya mencapai tiga kilometer menyusuri rute di jalan utama di Kota Bandung.

Suasana "Bandoeng Tempo Doeloe" kian terasa dengan kehadiran puluhan para penunggang sepeda angin atau sepeda kumbang yang dilakukan oleh "Paguyuban Sapedah Baheula" yang mengawal perjalanan peserta pawai.

"Pawai obor Bandung Lautan Api tak pernah absen setiap tahunnya, selain para pelajar ikut juga beberapa pelaku sejarah," kata Maksum (46), seorang panitia.

Berbagai ekpresi dilakukan oleh para pelajar di sepanjang perjalanan menuju Balaikota Bandung itu. Sebagian menggunakan seragam pramuka, Paskibra, seragam putih biru, olahraga serta sebagian besar lainnya menggunakan pakaian khas pada masa perjuangan lengkap dengan kain sarungnya.

Beberapa pelajar mengusung tandu sebagai simbol perjuangan masa lalu. Lagu Halo-Halo Bandung, Karatagan Pahlawan, Bendera Merah Putih serta beberapa lagi wajib lainnya menggema membelah keheningan Kota Bandung.

"Kegiatan ini untuk menanamkan nilai kejuangan dan kebanggan terhadap perjuangan para pelaku sejarah, sekaligus menyampaikan pesan perjuangan bahwa di Kota Bandung pernah terjadi peristiwa heroik yang mewarnai perjuangan Bangsa Indonesia," kata Dedi Darmawan, Kabid Dinas Pendidikan Kota Bandung.

Menurut Dedi, peristiwa heroik "Bandung Lautan Api" menjadi ikon Kota Bandung sekaligus kebanggaan bagi warga Kota Kembang.

Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada Bulan Maret 1946, seluruh tentara dan warga Kota Bandung meninggalkan Kota Bandung. Namun karena tidak rela bangunan di Kota Bandung dimanfaatkan oleh penjajah, maka dilakukan politik bumihangus dengan melakukan pembakaran bangunan dan harta benda.

Selanjutnya warga Bandung saat itu mengungsi ke kawasan pegunungan di kawasan Bandung Selatan. Peristiwa itu kemudian menginspirasi terciptanya lagi Halo Halo Bandung yang melambangkan emosi mereka, seiring janji akan kembali ke kota tercinta yang saat itu telah menjadi lautan api.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009