Kupang (ANTARA News) - Wakil Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Raymundus Fernandes mengatakan, aksi pemukulan terhadap dirinya oleh Pelaksana Tugas (Plt) Camat Bikomi Selatan, Hendrikus Bana, pada Kamis (19/3) sore, tampaknya sudah direncanakan secara matang dan sarat dengan muatan politis.

"Ini tampaknya sudah direncanakan secara matang. Saya menduga kuat ada unsur politik dibalik kasus tersebut, karena saya juga Ketua DPD PDI Perjuangan TTU," kata Wakil Bupati TTU, Raymundus Fernandes ketika dihubungi ANTARA News melalui telepon genggamnya dari Kupang, Jumat.

Ia mengatakan, sebelum Plt Camat Bikomi Selatan, Hendrikus Bana melayangkan pukulan ke arah wajahnya, seorang penduduk setempat bernama Petrus Avi, lebih dahulu melancarkan ancaman pembunuhan dengan sepotong kayu sambil mengatakan, "Mati kau sudah".

"Hei, kau wakil bupati, mati kau sudah hari ini...," kata Raymundus mengutip kata-kata Petrus yang ketika itu terus mengacung-acungkan sepotong kayu ke arah wajahnya sebelum dipukul oleh Plt Camat Bikomi Selatan, Hendrikus Bana.

Menurut Raymundus, dirinya berkunjung ke wilayah kecamatan tersebut untuk mengantar dua orang warga kecamatan itu yang merasa diintimidasi oleh Plt Camat Bikomi Selatan, Hendrikus Bana, karena mendukung parpol dan calon anggota legislatif (Caleg) lain di kecamatan itu.

Setiap warga yang ada di wilayah kecamatan tersebut, kata Wakil Bupati TTU, dipaksa untuk memilih tanda gambar salah satu partai pada pemilu 9 April 2009 mendatang, karena dua orang kakak kandung Plt Camat Bikomi Selatan, masing-masing Robertus Bana dan Pius Bana menjadi caleg partai tersebut untuk kursi DPRD TTU.

Partai politik lain yang melakukan aktivitas politik di wilayah kecamatan itu, dilarang oleh Plt Camat Bikomi Selatan, dan warga masyarakat di kecamatan tersebut ketahuan memilih parpol lain di luar partai tersebut, selalu diancam dan diintimidasi oleh Plt Camat Bikomi selatan, seperti yang dialami dua orang itu.

"Tetapi anehnya, ketika mengumpulkan warga di wilayah kecamatan tersebut, Plt Camat Bikomi Selatan mengatakan bahwa pengumpulan massa warga tersebut atas perintah dari Bupati TTU, Gabriel Manek. Ini yang membuat saya jadi tanda tanya," ujarnya.

Sesuai aturan pemerintahan, katanya, tindakan Plt Camat Bikomi Selatan dengan memukul wakil bupati yang juga adalah atasannya tersebut harus dipecat.

"Tindakan pemecatan ini merupakan kewenangan dari Bupati TTU. Sekarang menjadi pertanyaan kita, bisa tidak Bupati TTU Gabriel Manek memecat Plt Camat Bikomi Selatan," kata Wakil Bupati TTU, Raymundus Fernandes dalam nada tanya.

Bupati TTU, Gabriel Manek, sampai saat ini tidak bisa dikonfirmasi terkait dengan masalah pemukulan Wakil Bupati TTU oleh Plt Camat Bikomi Selatan tersebut, karena telepon genggamnya tidak diaktifkan (di luar jangkauan).

ANTARA News berusaha melakukan kontak melalui telepon kantor di ruang kerja bupati, namun tidak pernah diangkat meski sudah berulang kali dicoba.

Menurut Wakil Bupati TTU, skema permainan politik dalam kasus ini mulai nampak ketika Plt Camat Bikomi Selatan melapor ke Polres TTU bahwa dirinya justru dihajar oleh Wakil Bupati TTU sampai mulutnya pecah.

Laporan polisi itu disampaikan Plt Camat Bikomi Selatan ke Polres TTU di Kefamenanu pada Jumat pagi, sedang laporan polisi Wakil Bupati TTU tentang kejadian itu, dilakukan pada Kamis (19/3) malam atau beberapa saat setelah kejadian.

"Saya langsung menelpon Kapolres TTU mengenai kejadian tersebut. Kapolres didampingi Waka Polres TTU serta sejumlah anggota penyidik dari Polres TTU langsung terjun ke tempat kejadian perkara (TKP) pada malam itu juga untuk menyelidiki kasus tersebut," ujarnya.

Namun, pada Jumat pagi, Plt Camat Bikomi Selatan malah membuat laporan ke Polres TTU di Kefamenanu dengan menyebutkan bahwa dirinya lah yang justru dipukul oleh Wakil Bupati TTU, Raymundus Fernandes yang mengakibatkan mulutnya pecah.

"Ini skema politik yang sengaja dibangun oleh pihak-pihak tertentu untuk memojokkan saya selaku Ketua DPD PDI Perjuangan. Tetapi, banyak saksi mata yang melihat kejadian pada saat itu. Pada saatnya nanti, kebenaran pasti akan berbicara," kata Raymundus Fernandes menegaskan.

Ia mengharapkan Bupati TTU, Gabriel Manek untuk segera mengambil tindakan terhadap Plt Camat Bikomi Selatan tersebut dengan memecatnya sebagai anggota PNS di jajaran pemerintahan Kabupaten TTU.

"Dia (Plt Camat Bikomi Selatan, red) telah memukul saya selaku atasannya di depan rakyat. Ini sebuah tindakan tercela yang tidak bisa ditolerir bagi seorang pamong praja. Karena itu, saya minta Bupati TTU segera mengambil tindakan dengan memecat Plt Camat Bikomi Selatan tersebut," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009