Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDI Perjuangan (PDIP) Taufiq Kiemas berencana mengundang Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat (PD) di kediamannya di Jakarta, minggu depan, guna membicarakan masalah bangsa dan negara. Taufiq mengatakan hal itu ketika menjawab pertanyaan pers sebelum berbicara pada pembekalan caleg PDIP untuk DPR, DPRD DKI, dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), di Jakarta, Selasa malam. Menurut Taufiq, pihaknya telah bertemu dengan Ketum PD Hadi Utomo pada tahun 2008 dalam sebuah makan bersama atas undangan PD. "Kali ini, kami mengundangnya pak Hadi Utomo untuk makan bersama di rumah kami di Jakarta, minggu depan," katanya. Suami dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri itu menegaskan, jajaran PDIP siap bertemau dengan semua pimpinan partai asal sesuai momentum dan membicarakan masalah ideologi bangsa khususnya menghadapi era globalisasi dan upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ketika ditanya tentang upaya mempertemukan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Dewan Pembina PD yang juga Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dari sejumlah kalangan, Taufiq enggan menjawab pertanyaan dan hanya mengatakan pertemuan antara dua tokoh parpol tergantung momentumnya dan harus saling membutuhan, paling tidak ada agenda untuk menyelesaikan permasalahan bangsa dan negara. Taufiq memberikan contoh, pertemuan antara Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum PG Jusuf Kalla, Kamis (12/3) karena mementum tepat dan keduanya itu membicarakan permasalahan bangsa dan negara, seperti sistem pemilu, sistem ekonomi, otonomi daerah dan upaya penanggulangan kemiskinan. Berkaitan hal tersebut Taufiq mengatakan, pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar (PG) Surya Paloh guna membicarakan masalah bangsa dan negara. "PDIP dan PG memiliki platform dan ideologi yang sama, sehingga pertemuan antara pengurus kedua parpol perolehan suara terbanyak pada Pemilu 2004 akan dapat menyelesaikan permasalahan bangsa dan negara," katanya Sementara itu, Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Adang Ruchiatna melaporkan, bahwa acara Konsolidasi Struktural PDIP DKI dalam rangka pemenangan pemilu 2009 itu diikuti sekitar 3000 orang dari para kader PDIP mulai tingkat kelurahan kecamatan hingga provinsi se-DKI serta ratusan caleg PDIP untuk DPR dari dapil DKI, anggota DPD, anggota DPRD DKI Jakarta. Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk menyatatukan semangat para kader dan caleg dari PDIP dalam memenangkan pemilu legislatif, 9 April 2009 dan pemilihan presiden (Pilpres), 8 Juli 2009. Pada kesempatan terpisah, Ketua DPP Partai Golkar Syamsul Muarif mengatakan, Golkar menilai upaya mempertemukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Dewan Pembina PD dengan mantan Presiden yang juga Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai hal positif bagi perkembangan demokrasi. Syamsul mengemukakan, upaya mempertemukan kedua tokoh penting untuk membangun kehidupan politik yang sehat dan tidak perlu ada sikap alergi antarpihak dalam kehidupan politik. Rencana mempertemukan Yudhoyono-Mega bukan hal yang mustahil dan potensial untuk direalisasikan. Saat ini posisi Golkar berada di tengah, dekat dengan Demokrat dan mempunyai hubungan baik yang terus intensif dibangun dengan PDIP. Untuk masa mendatang, Golkar ingin agar pemerintahan terbentuk dengan dukungan kuat dari parlemen. "Pemerintahan yang kuat tidak seperti yang saat ini berjalan. Selain didukung oleh mayoritas masyarakat, juga perlu ada dukungan mayoritas parlemen," katanya. Sedangkan pengamat politik Arbi Sanit mengemukakan, untuk membentuk pemerintahan yang kuat, Golkar, Demokrat dan PDIP berkoalisi. "Saya kira masih ada waktu sekitar tiga minggu untuk melakukan pembicaraan yang intensif antar-ketiganya," kata Arbi.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009