Pangkep, Sulawesi Selatan (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Demokrat Andi Malarangeng menyatakan pertemuan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri adalah silaturahmi politik yang wajar dan tidak akan melemahkan potensi koalisiPartai Demokrat dan Partai Golkar.

"Kami belum membicarakan koalisi karena koalisi tidak mungkin dilakukan sebelum penyelenggaraan Pemilu legislatif. Semua masih pada taraf wacana ataupun pendekatan-pendekatan, namun koalisi akan terbentuk setelah Pemilu legislatif," kata Andi di tengah kunjungan Presiden Yudhoyono ke Sulawesi Selatan, Kamis.

Ia menjelaskan, Partai Demokrat menilai silaturahmi antar partai politik adalah hal yang wajar karena pada dasarnya semua partai bersahabat.

"Silakan saja semua partai melakukan hal tersebut. Yang jelas masing-masing partai memiliki strategi untuk memenangi Pemilu," katanya.

Andi menjelaskan, yang bisa disebut koalisi saat ini adalah koalisi antar partai yang ada di pemerintahan dan itu bisa dilihat dari susunan kabinet Indonesia bersatu.

"Semua partai yang ada dalam kabinet termasuk presiden dan wapres semua sepakat untuk menyukseskan pemerintahan yang sedang berjalan saat ini hingga selesai masa jabatan," kata Andi.

Ketika ditanya, saran banyak kalangan agar Yudhoyono juga bertemu dengan Megawati, Andi mengatakan Yudhoyono sejak awal selalu mencoba berkomunikasi dengan siapapun termasuk Megawati.

"Dari awal, Presiden selalu membuka komunikasi, contohnya setiap perayaan kenegaraan Ibu Mega pasti diundang dan juga mantan Presiden RI lainnya. Gus Dur dan Habibie pernah hadir," katanya.

Namun, ia mengakui hingga saat ini Megawati belum pernah memenuhi undangan itu, bahkan Presiden pernah mengutus menteri untuk menemui Megawati menyampaikan hal-hal tertentu.

Menurutnya, Presiden melakukan hal tersebut karena berpandangan silaturahmi tidak boleh terputus. "Politik bisa berbeda, partai bisa berbeda tetapi silaturahmi sebagai anak bangsa mestinya tidak boleh terputus," kata Andi.

Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla bertemu siang ini dan kemudian menandatangani lima butir kesepakatan bersama dalam pertemuan keduanya di sebuah rumah di Jalam Imam Bonjol 66 Jakarta, Kamis. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009