Gula akan dijual seharga Rp12.900 per kilogram. Operasi pasar ini rencananya digelar serentak sampai harga gula kembali normal untuk mengantisipasi kelangkaan komoditas ini,
Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, akan menggelar operasi pasar untuk merespons kenaikan harga gula pasir yang sudah menyentuh Rp17.000 per kilogram dari biasanya Rp13.000/kg

Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda di Palembang, Rabu, mengatakan, melalui operasi pasar itu diharapkan harga gula berangsur-angsur kembali normal.

“Gula akan dijual seharga Rp12.900 per kilogram. Operasi pasar ini rencananya digelar serentak sampai harga gula kembali normal untuk mengantisipasi kelangkaan komoditas ini,” kata dia.

Baca juga: Stok gula di Jabar tersedia namun menipis

Ia mengatakan operasi pasar bakal digelar sejak Kamis (13/3) dengan menggandeng Bulog Divre Sumsel di 18 pasar yang ada di kota itu.

Selain gula, operasi pasar itu juga menjual produk sembako lainnya, berupa minyak goreng, tepung terigu dan beras.

Berdasarkan pemantauan harga yang dilakukan Dinas Perdagangan Sumsel, harga rata-rata gula pasir curah saat ini senilai Rp14.000 – Rp17.000/kg. Sementara untuk gula bermerek PSM terpantau seharga Rp16.000/kg.

Selain melibatkan Bulog, kata Fitri, pemerintah kota juga telah berkoordinasi dengan 18 produsen sembako untuk menjaga stabilitas harga di pasaran, terutama produk gula.

Bahkan pemkot mengingatkan agar pelaku usaha dan pemilik toko tidak menimbun komoditas tersebut.

“Ada sanksi tegas yang menunggu jika terbukti melakukan penimbunan, yakni pidana kurungan 5 tahun dan denda Rp50 miliar,” ujar dia.

Baca juga: Harga gula masih mahal, Mendag segera lakukan operasi pasar

Ia juga meminta masyarakat untuk melakukan pembatasan pembelian produk gula tersebut sesuai dengan kebutuhan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Palembang Hardayani mengatakan, setiap hari dilakukan pemantauan harga sembako di lima pasar tradisional.

“Memang kenaikan harga sembako ini terdapat di produk gula kemasan. Sementara komoditas lainnya, seperti minyak, terigu dan beras masih stabil," ujar dia.

Untuk menjaga ketersediaan gula di pasaran, ia melanjutkan, masyarakat diminta untuk membeli sesuai dengan kebutuhan agar tidak ada kekosongan stok.

"Apalagi bulan depan impor gula dari negara selain China mulai masuk ke Indonesia sebesar 29.800 ton ditambah mulai masuk masa panen oleh petani gula tebu," kata dia.




 

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020