Bandung (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Hadi Utomo membantah partainya kurang lincah melakukan pendekatan untuk membangun koalisi untuk Pilpres 2009 mendatang.

"Partai Demokrat mulai mematangkan jalinan komunikasi dengan beberapa parpol seperti Golkar dan PKS. Dengan lainnya juga terus dilakukan, kami tetap bergerak," kata Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo di Bandung, Kamis.

Namun demikian keputusan penetapan koalisi dengan partai lain, pihaknya konsisten akan dilakukannya pasca-Pemilu legislatif 2009.

"Putusan koalisi nanti setelah Pemilu legislatif, kami konsisten. Namun pendekatan terus dilakukan," katanya.

Hadi Utomo menyebutkan target Partai Demokrat pada Pemilu Legislatif 2009 meraih suara minimal 20 persen, sebagai prasyarat untuk pencalonan ke kursi Pilpres.

Bahkan ia menyatakan siap mundur dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat bila perolehan suaranya di bawah 15 persen.

"Saya siap mundur bila perolehan suara di bawah 15 persen, itu sebagai bentuk pertanggungan sebagai pimpinan partai," kata Hadi Utomo.

Hal itu juga diamini oleh Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat, H Iwan Ridwan Sulanjana yang juga menyatakan siap undur diri sebagai Ketua DPD Demokrat Jabar bila perolehan suara di bawah 20 persen.

"Semua DPC dan PAC juga harus punya target dan berani turun sebagai bentuk pertanggung jawaban. Itu komitmen kami di Jabar," kata Iwan Sulanjana.

Terkait rencana koalisi, Iwan menegaskan DPD Partai Demokrat Jabar sejalan dengan DPP partai itu untuk menunggu hingga Pemilu legislatif usai dengan penghitungannya.

Sementara itu di lain pihak, salah seorang Ketua DPP PDIP, Maruarar Sirait menyebutkan rencana Koalisi PDIP dengan Partai Golkar kian menguat.

Bahkan Maruarar menyatakan dua tokoh Golkar, Jusuf Kalla dan Sri Sultan Hamengkubuwono X merupakan sosok yang paling pas untuk disandingkan dengan Capres PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Menurut Maruarar, bila mengacu pada dukungan struktur partai, Jusuf Kalla berpeluang diusung partai itu. Namun diakuinya Sri Sultan Hamengkubuwono lebih populer.

"Dua figur itu sangat berpeluang, siapapun nantinya yang penting dari Partai Golkar," kata Maruarar di sela-sela kunjungan kerja Komisi XI DPR di Bandung.

Pada kesempatan itu, fungsionaris PDIP itu juga menyebutkan pihaknya terus melakukan komunikasi dengan partai lainnya untuk memperkuat dukungan setelah terjalinnya koalisi PDIP - Golkar.

"Saya kira PKB dan PKS akan tertarik untuk berkoalisi," kata Maruarar menambahkan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009