Jakarta (ANTARA News) - Banyaknya partai politik (Parpol) berasaskan Islam yang akan mengikuti Pemilu legislatif 2009 ini bukan berarti bahwa hal tersebut akan mengkotak-kotakkan umat Islam di Indonesia. "Sebenarnya yang mengkotak-kotakkan itu bukanlah parpol, tetapi persepsi dan sikap yang ditimbulkan oleh masing-masing individu itu sendiri," kata penulis buku "Seputar Fatwa Haram Golput", Miswan Thahadi, dalam diskusi di Jakarta Islamic Book Fair di Jakarta, Senin. Menurut Miswan, banyaknya partai politik Islam tidak akan membuat umat Islam terpecah belah menjadi beragam aliran. Ia memaparkan, meski wadah perjuangan antarpartai berbeda satu sama lain, tetapi rohnya tetap satu yaitu Islam. "Jangankan banyak partai, satu partai saja tetapi bila didalamnya tidak ada hal yang mempersatukan maka satu partai tersebut juga akan terpecah belah," katanya. Untuk itu, Miswan mengimbau agar umat tidak melihat berbagai parpol Islam dalam kacamata yang negatif dan hanya berdasarkan sisi permukaannya saja. Ia juga menuturkan, sebenarnya terdapat tiga tahap dalam memperjuangkan penerapan syariah dalam sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Pertama, ujar dia, adalah perjuangan di tingkat wacana seperti di media massa. Kedua, perjuangan di tingkat legislatif atau pembuatan perundangan yang akan mengikat warga negara untuk melakukannya bila tidak ingin terkena sanksi hukum. Terakhir, lanjutnya, adalah perjuangan di tingkat eksekutif atau memastikan bahwa setiap kebijakan yang telah dibuat dijalankan secara konsisten. Miswan berpendapat, sebenarnya sekarang telah terdapat banyak UU baru yang bila dilaksanakan dengan konsisten maka akan menimbulkan perubahan ke arah yang lebih baik bagi bangsa Indonesia.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009