"Saya puas atas posisi yang diraih hari ini meski masih dalam babak kualifikasi," kata Michael Indradjaya usai berlaga.
Dia mengatakan, walau belum merupakan hasil terbaik, tapi pada kelas Super Touring dapat jam terbang untuk final Sabtu (21/2).
Indradjaya mampu menempuh waktu satu jam 48 menit dan 485 detik (1:48,485) dan posisi kedua diraih Fitra Eri dengan waktu (1:49,052) dan disusul Andre Timothy (1:52,139).
Dalam lomba Super Touring itu diikuti 21 pebalap diantaranya, Harry Pahlawan, Eric Lie, Rally Marina, Edwin Tantri Abenk dan Ivan Bareswan.
Sementara itu, juara bertahan Fitra Eri mengatakan sikuit Lippo Village Internasional Formula Circuit (LVIFC), yang merupakan sirkuit jalan raya bertaraf internasional pertama di Indonesia dianggap sangat menantang.
Menurut dia, pada belokan pertama dan keempat sangat tajam sehingga dibutuhkan sikap hati-hati dalam memacu kendaraan.
Dia menambahkan, sirkuit LVIFC memberikan tantangan tersendiri dan mendorong agar pebalap untuk tetap konsentrasi tinggi, karena pada ruas tertentu masih terlihat bagian yang belum dibersihkan.
Sedangkan LVIFC dirancang Herman Tilke, merupakan perancang sirkut kenamaan kelas dunia memiliki panjang 3,2 km serta didukung fasilitas lomba dengan standar internasional.
Bahkan sirkuit tersebut dibangun dengan dana investasi sebesar 15 juta dolar AS, selain lintasan menikung juga terdapat trek lurus yang memungkinkan pebalap menempuh kecepatan maksimal 308 km per jam.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009
