Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Komisi II DPR, di Jakarta, Selasa malam, kembali melaksanakan pertemuan tertutup untuk membahas diantaranya mengenai peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu). Tampak hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary, anggota KPU Andi Nurpati, Abdul Aziz, Syamsulbahri, dan Endang Sulastri. Sedangkan anggota Komisi II yang hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya adalah Wakil Ketua Komisi II dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Ida Fauziah, Mahfudz Siddiq dan Agus Purnomo dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Chozin Chumaidy dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, dan Wakil Ketua Komisi II dari Fraksi Partai Golkar Idrus Marham. "Ini rapat koordinasi dalam rangka persiapan pemilu. Intinya terkait dengan penyelenggaraan pemilu, salah satu yang akan dibahas adalah mengenai perppu," kata Andi Nurpati sebelum pertemuan tertutup. Ia mengharapkan dalam pertemuan ini telah ada kepastian mengenai keluarnya perppu. Menurut dia, apabila dalam minggu ini belum ada kepastian tentang keluarnya perppu, maka KPU akan menyelenggarakan rapat pleno untuk menentukan langkah selanjutnya. Sementara itu, Mahfudz Siddiq menilai saat ini belum terjadi kondisi darurat yang mengharuskan keluarnya perppu, baik mengenai penetapan caleg terpilih, penandaan dua kali, dan koreksi daftar pemilih tetap. Menurut dia, DPT tidak perlu dikoreksi karena begitu kesempatan untuk memperbaiki DPT dibuka maka ini akan menyulitkan penyelenggara pemilu sendiri. "Secara hukum perppu dikeluarkan kalau ada keadan darurat yang memaksa. Menurut saya tidak kondisi darurat yang memaksa," katanya. Sementara itu ketika dikonfirmasi mengenai perubahan DPT, Andi Nurpati mengatakan tidak semua provinsi mengalami perubahan. Hanya ada beberapa daerah yang mengalami perubahan signifikan. "Ada beberapa yang daftar pemilihnya kelebihan seperti di Yahukimo dan ada juga yang kekurangan. Tidak semua (provinsi) berubah, hanya beberapa yang krusial," katanya. Sebelumnya anggota KPU Abdul Aziz mengungkapkan daftar pemilih mengalami perubahan hampir di sebagian besar provinsi. Namun hanya beberapa provinsi saja yang perubahannya signifikan. Ia menyebutkan perubahan yang signifikan terjadi di Sumatera Utara dan Jawa Timur.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009