Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menganggarkan Rp350 miliar pada 2009 untuk membantu alat kontrasepsi (Alkon) cuma-cuma bagi 16 juta keluarga miskin se-Indonesia, kata Kepala BKKBN Sugiri Syarief. "Anggaran Rp350 miliar itu untuk memenuhi alkon 16 juta pasangan usia subur (PUS) yang tergolong miskin," katanya di Jakarta, Selasa. Seusai berbicara pada Seminar tentang advokasi jaminan ketersediaan kontrasepsi (JKK), Sugiri mengatakan, pemberian alkon secara gratis tersebut agar para keluarga miskin tetap ber-KB, sehingga tidak terjadi ledakan kelahiran dan kenaikan pertumbuhan penduduk. Kendati demikian, Sugiri berharap, pemprov, pemkab/pemkot dapat memenuhi alkon secara terjangkau dan murah, bahkan gratis bagi keluarga mampu atau mendekati miskin. Menurut Sugiri, sejumlah pemkab/pemkot berhasil membentuk JKK dengan bekerja sama unsur DPRD, tokoh masyarakat dan dunia usaha. Oleh karena itu, melalui seminar Advokasi JKK yang diikuti ratusan peserta dari pejabat dan anggota DPRD kab/kota se Indonesia diharapkan mampu mewujudkan komitmen membentuk JKK. Dengan terbentuknya JKK di setiap kab/kota, maka program KB nasional tercapai sehingga pertumbuhan penduduk seimbang dan berkualitas. Sementara itu, Mendagri Mardiyanto dalam sambutan tertulis yang dibacakan Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Ayip Muflich, mengharapkan, pemkab/pemkot segera membentuk JKK dengan bekerja sama dunia swasta dan lembaga donor serta mengalokasikan anggaran dari APBD. Dengan adanya JKK, maka tujuan pembangunan kependudukan yang berkualitas terwujud, ditandai penurunan pertumbuhan penduduk dari 1,3 persen saat ini menjadi 1,14 persen, penurunan total keeburan wanita (TFT - Total Fertility Rate) dari 2,6 anak saat ini menjadi 2,1 anak.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009