Untuk sementara SPKLU ini sudah mulai dibangun di Jakarta dan Pulau Jawa. Kalau di wilayah Sulselbartra yang pertama dibangun di Kota Makassar
Makassar (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselbartra) membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pertama di Sulsel.

General Manager PT PLN (Persero) UIW Sulselrabartra saat mengunjungi ULP Mattoanging Ismail Deu di Makassar, Minggu mengatakan SPKLU ini dibangun di hampir seluruh kota metropolitan di Indonesia.

"Untuk sementara SPKLU ini sudah mulai dibangun di Jakarta dan Pulau Jawa. Kalau di wilayah Sulselbartra yang pertama dibangun di Kota Makassar," katanya.

Ia mengatakan ada beberapa alasan kenapa PLN optimistis dengan proyek baru tersebut di antaranya Presiden Jokowi menyebut jika kendaraan listrik bisa menghemat bahan bakar hingga Rp798 triliun.

Impor BBM juga dipastikan turut memberi dampak pada laju pertumbuhan ekonomi. Pada 2017, impor minyak mentah mengalami peningkatan dengan total 135,47 barel. Sedangkan produk BBM 149,98 juta barel per tahun.

Kondisi tersebut menimbulkan pelemahan nilai tukar rupiah dan peningkatan defisit neraca terus berjalan. Hasilnya, perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Ismail Deu saat meninjau ULP Mattoanging mengaku senang dengan hadirnya SPKLU pertama di Sulawesi Selatan khususnya di Makassar.

"Alhamdulillah, SPKLU sudah siap tinggal kita menunggu proses launchingnya saja," katanya.

Dia menyebutkan SPKLU memang ditujukan khusus untuk kendaraan listrik. Saat ini SPKLU yang berada di halaman kantor ULP Mattoanging adalah jenis "medium charging" dengan kapasitas 25 kW.

"Ini belum diluncurkan, yang pasti untuk sementara ada beberapa unit dibangun. Harapannya, perkembangan kendaraan listrik akan disertai dengan stasiun pengisiannya juga," kata Ismail Deu.

Manajer Bagian Pemasaran PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelaggan Makassar Selatan Eko Yuwono menjelaskan SPKLU di ULP Mattoangin yang memiliki daya 25 kW itu mampu mengisi secara penuh kendaraan listrik selama satu jam.

Selain itu, dengan adanya SPKLU ini diharapkan dapat mendukung hadirnya perangkat kendaraan listrik mulai dari mobil listrik berbasis baterai juga skuter (motor listrik) guna mendukung kendaraan yang ramah lingkungan di masyarakat.

Baca juga: Indonesia butuh 7.146 SPKLU pada 2030

Baca juga: BPPT kembangkan sistem aplikasi monitoring pengisian kendaraan listrik

Baca juga: PLN dorong masyarakat beralih ke kendaraan listrik

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020