Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis siang, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Pusat PT Pertamina di kawasan Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.

Kepala Negara tiba di Kantor Pusat Pertamina sekitar pukul 14.00 WIB didampingi oleh sejumlah menteri kabinet Indonesia bersatu antara lain Mensesneg Hatta Radjasa.

Presiden disambut oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang baru Karen Agustiawan, beserta jajarannya.

Di tempat tersebut, Presiden akan mendengarkan laporan kinerja Pertamina 2008 dan juga akan mendengarkan rencana kerja perusahaan minyak milik negara tersebut sepanjang 2009 mendatang,

Pemerintah pada 5 Februari 2009 lalu menetapkan dan melantik Karen Agustiawan sebagai Direktur Utama PT Pertamina menggantikan pejabat sebelumnya, Ari H Soemarno, serta Omar S Anwar sebagai Wakil Dirut menggantikan Iin Arifin Takhyan.

Karen Agustiawan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Hulu PT Pertamina, sedangkan Omar S Anwar sebelumnya menjabat Direktur Utama PT Rio Tinto.

Selain itu, pemerintah juga mengangkat dua komisaris baru PT Pertamina yakni Gita Wirjawan dan Sonny Sumarsono. Gita Wiryawan merupakan pemilik perusahaan manajer investasi Ancora Capital dan juga mantan Presiden Direktur JP Morgan Indonesia.


Nilai kinerja setelah enam bulan

Pada Selasa (10/2) lalu, jajaran direksi Pertamina yang baru melakukan rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI. Dalam rapat tersebut, Komisi VII DPR meminta Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang baru Karen Agustiawan membuktikan kemampuannya dalam memimpin BUMN tersebut.

Anggota Komisi VII DPR Alvin Lie mengatakan, direksi baru Pertamina mesti membuktikan kalau pilihan pemerintah memang benar-benar layak. "Biarkan mereka bekerja. Nanti, kalau sudah enam bulan bekerja, baru dinilai," katanya.

Hal senada dikemukakan Tjatur Sapto Edy. Menurut dia, Karen telah menjanjikan akan melakukan enam program utama. "Meski tidak ada yang baru dari keenam program tersebut, kami minta Dirut Pertamina membuktikan janjinya," ujarnya.

Tjatur juga meminta, Pertamina menjadi pemilik mayoritas dari setiap blok migas yang dikelolanya.

Keenam program yang dijanjikan Karen adalah menjamin pasokan BBM dan elpiji, peningkatan produksi migas, melanjutkan program jangka panjang, mengedepankan efektifitas dan efisiensi, mempercepat transformasi, dan menjaga integritas dengan tetap bekerja secara profesional.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009