Jakarta (ANTARA) - Swiss membatalkan pameran otomotif tahunan Jenewa International Motor Show 2020 guna membendung wabah virus corona di negara itu, dilansir AFP pada Jumat (28/2).

Pengunjung akan mendapat penggantian tiket, namun uang dari peserta pameran tidak akan dikembalikan karena pembatalan itu merupakan peristiwa luar biasa.

Direktur pameran mobil tersebut, Olivier Rihs, mengatakan kerugian bagi penyelenggara dan peserta pameran "mencapai jutaan" euro.

Tak hanya pameran otomotif tersebut, pemerintah Swiss juga mengumumkan penangguhan semua acara publik, termasuk pertandingan sepak bola dan karnaval, yang menarik lebih dari 1.000 peserta, setidaknya hingga 15 Maret.

Larangan tersebut, AFP melaporkan, bahkan akan mencakup misa yang akan diadakan untuk pertama kalinya dalam 500 tahun pada Sabtu di katedral Jenewa — sebuah benteng Reformasi Protestan.

Di Zurich, konser Alice Cooper dan gitaris Carlos Santana juga harus dibatalkan.

Pesta karnaval populer di Basel dan kota Payerne di Swiss barat juga tidak akan dilanjutkan.

“Peristiwa besar-besaran yang melibatkan lebih dari 1.000 orang akan dilarang. Larangan ini berlaku segera dan akan berlaku setidaknya sampai 15 Maret," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan, setelah negara itu mendaftarkan 15 kasus virus corona.

Sementara itu, ratusan ribu orang biasanya menghadiri pameran mobil Geneva Motor Show.

Pemerintah Swiss mengatakan bahwa bahkan untuk pertemuan dengan kurang dari 1.000 orang, "penyelenggara acara harus melakukan penilaian risiko bersama pihak berwenang yang berkompeten untuk memutuskan apakah acara tersebut dapat diadakan atau tidak".

Baca juga: Hyundai akan ungkap EV konsep terbaru di Geneva Motor Show 2020

Baca juga: Apex Motors luncurkan mobil "sport" listrik di Geneva Motor Show 2020

Baca juga: Toyota GR Supra GT4 memulai debutnya di Geneva Motor Show

Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020