Medan (ANTARA News) - Teriakan takbir "ALlahu Akbar" dan seruan tuntutan agar tokoh-tokoh pembentukan provinsi Tapanuli (Protap) ditangkap, Rabu siang menggema setelah pemakaman Ketua DPRD Sumut, Aziz Angkat.

Teriakan di dekat makam Aziz Angkat itu diucapkan keluarga dan rekan-rekan Ketua DPRD Sumut sersebut, setelah mendengarkan pernyataan Wakil Ketua DPRD Sumut, H Hasbullah Hadi agar Polda Sumut menindak tegas pendukung Protap.

Saat itu, Hasbullah Hadi menegaskan bahwa keseriusan hasil kerja Polda Sumut sangat dinantikan masyarakat agar tidak menimbulkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Ia juga menyatakan bahwa semua pihak tidak mengharapkan terjadi lagi aksi-aksi anarkis lanjutan, termasuk tindakan sepihak dari kelompok masyarakat yang tidak puas.

Hadi kembali menegaskan agar Polda Sumut bekerja serius dan harus benar-benar serius menuntaskan pemeriksaan terhadap tindakan yang dilakukan pendukung Protap itu.

"Kalau tidak, tentu kepolisian masih akan dihadapkan pada tindakan-tindakan anarkis lainnya. Kita semua tentu tidak ingin hal itu terjadi," kata Hadi.

Ucapan Hasbullah Hadi tersebut langsung disambut teriakan takbir dari keluarga dan rekan-rekan Aziz Angkat.

Ucapan takbir tersebut terus diteriakkan hingga pelayat, termasuk unsur Muspida Sumut meninggalkan lokasi pemakaman.

Sebelumnya, seribuan massa pendukung berunjukrasa di DPRD Sumut dan memasuki ruang sidang utama sambil membawa sebuah peti mati untuk menemui wakil rakyat yang sedang melakukan rapat paripurna, Selasa (3/2).

Ketua DPRD Sumut, Aziz Angkat yang menskor rapat itu dibawa ke ruangan Fraksi Partai Golkar dan dicaci-maki, ditarik-tarik dan bahkan harus menerima perlakukan tidak pantas dari sejumlah pengunjuk rasa.

Diduga tidak kuat menahan serangan, Aziz Angkat yang juga Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut terkapar dan kemudian dilarikan ke rumah sakit Gleni Internasional Medan namun nyawanya tidak tertolong.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009