Depok  (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir  mengatakan sebaiknya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri melakukan pertemuan untuk membicarakan solusi bangsa.

"Keduanya harus bertemu untuk duduk bersama," kata Soetrisno, usai menghadiri Dzikir Akbar bersama Ustadz Arifin Ilham di Depok, Selasa.

Menurut dia, jika ada saling kritik dan saling ledek antara sesama pemimpin, hal ini juga merupakan kewajaran dalam berdemokrasi.

"Dalam alam demokrasi sah-sah saja," katanya.

Ia mencontohkan dirinya mengkritik SBY, kalau bertemu kemudian hari, maka akan biasa-biasa saja. Juga dengan Jusuf Kalla, saya kritik, tapi kalau ketemu dengan JK biasa saja. "Saya berharap, ibu Mega segera bertemu dengan Pak SBY," jelasnya.

Dikatakannya, jangan sampai ada lagi kejadian seperti zaman Orde Baru, saat  mengkritik saja tidak boleh. Ini zamannya reformasi dimana orang menyampaikan kritik sah-sah saja.

Mengenai adanya pernyataan Presiden Yudhoyono yang menyatakan rumor ABS (Asal Bukan capres S) di kalangan militer, Soetrisno menyatakan rumor ABS yang dilontarkan Presiden Yudhoyono di depan pimpinan tinggi beberapa waktu lalu bisa saja dimaksudkan kepada para calon presiden dari generasi terbaru, seperti saya ini.

"Bisa saja S nya itu Soetrisno," canda Soetrisno dengan senyum-senyum.

Dikatakannya wajar jika Presiden Yudhoyono reaktif saat mendengar rumor ABS. Ini adalah pembelajaran bagi masyarakat Indonesia.

Mengenai pencalonannya sebagai capres, Soterisno mengatakan masih menunggu hasil Pemilu Legislatif. Sekarang belum saatnya kampanye presiden.

"Jika suara PAN cukup perolehan suaranya, maka kader PAN dicalonkan," katanya.

Beberapa kader PAN yang pantas antara lain Didik J Rachbini, Bambang Soedibyo, Amien Rais, AM Fatwa, dan Zulkifli Hasan, dan lainnya.

"Semua Kader PAN harus siap jadi pemimpin," jelasnya.

PAN, kata dia, dalam Pemilu 2009 mendatang menargetkan kursi di DPR sebanyak 100 dari 54 kursi hasil Pemilu 2004 lalu. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009