Jakarta (ANTARA) - Di tengah wabah virus corona (Covid-19), General Motors (GM) tidak menunda peluncuran mobil listrik Chevrolet Menlo di China yang menjadi pasar otomotif terbesar dunia.

Chevrolet Menlo akan bersaing dengan Tesla Model 3 buatan Gigafactory Shanghai.

Chevrolet Menlo adalah hatchback sporty berpenggerak listrik ketiga yang dipasarkan GM di China, setelah Buick Velite 6 EV dan Baojun E-series, menurut warta kantor berita Xinhua, Jumat (21/2).

Baca juga: GM investasikan 2,2 miliar dolar untuk rakit SUV dan truk listrik

Baca juga: Cadillac tumbuh kian menguat di China


Sejumlah pabrikan otomotif terkendala pasokan suku cadang dan komponen karena wabah corona yang memaksa sejumlah pabrik menutup operasinya untuk sementara.

Virus corona juga membuat sejumlah produsen menjual mobil secara online. Namun kendala itu tidak menghalangi rencana GM untuk menghadirkan mobil baru di China.

Menurut GM, Chevrolet Menlo akan ditawarkan di Beijing dengan empat varian, dengan harga mulai Rp316,8 juta setelah mendapatkan insentif pajak dari pemerintah.

Baca juga: Tesla Model 3 buatan China akan dijual mulai Rp626 juta

"Sejalan dengan semangat mobil ramah lingkungan, Chevrolet Menlo mewarisi DNA sporty dari Chevrolet yang diciptakan oleh seorang pembalap," kata Scott Lawson, direktur umum Chevrolet untuk SAIC-GM yang berbasis di Shanghai.

"Mobil ini akan memenuhi tuntutan performa dan gaya yang diinginkan pelanggan, serta memberikan efisiensi yang diharapkan oleh pemilik kendaraan ramah lingkungan energi baru," tambahnya.

Chevrolet Menlo dibangun berdasarkan konsep Chevrolet FNR-X. Menlo bisa melaju secara konstan sejauh 410 km dengan sekali pengisian daya listrik.

Baca juga: GM investasi Rp19 triliun untuk produksi Tahoe dan Suburban 2021

Baca juga: Chevrolet kenalkan Silverado Realtree Edition 2021

Baca juga: Permintaan mobil bekas Chevrolet meningkat
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020