Jakarta (ANTARA) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sedang menyiapkan Strategi Nasional Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI), yang ditargetkan akan selesai pada pertengahan tahun ini.

"Bulan Juli 2020, kita usahakan," kata Direktur Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT, Michael Andreas Purwoadi, ditemui di lokakarya "Artificial Intelligence for Economic Growth and Social Good in the Digital Era", di Jakarta, Kamis.

Strategi Nasional AI merupakan program yang digagas oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, yang juga melibatkan lembaga pemerintahan lainnya, akademisi dan lembaga pendidikan, asosiasi teknologi dan perusahaan berbasis teknologi.

Baca juga: Gedung Putih bakal atur penggunaan AI

Baca juga: Kecerdasan buatan Google mampu kenali kanker payudara


AI memang bukan barang baru di Indonesia, antara lain sudah digunakan di sektor e-commerce untuk layanan konsumen melalui chatbot yang secara otomatis menjawan pertanyaan yang dilontarkan konsumen.

Impelementasi kecerdasan buatan dalam Strategi Nasional AI akan difokuskan pada layanan publik atau yang bisa berdampak luas pada masyarakat. Salah satu program yang sedang dikembangkan BPPT dengan AI adalah membangun kecerdasan buatan untuk mengatasi kebakaran hutan.

BPPT sudah mengadakan empat pertemuan terkait dengan pembahasan Strategi Nasional AI, antara lain menyusun tim dan menentukan sektor prioritas penggunaan kecerdasan buatan.

Strategi Nasional AI ditargetkan dapat membantu Indonesia memanfaatkan kecerdasan buatan demi memberikan layanan publik yang lebih efisien dan memberikan dampak pada perkembangan ekonomi.

Baca juga: Peneliti Monash University kembangkan AI untuk cegah bunuh diri

Baca juga: Google sepakat AI harus diatur

Baca juga: Generasi muda diharapkan kuasai bisnis kecerdasan buatan

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020