Jakarta (ANTARA) - Perum Jamkrindo berhasil menutup kinerja positif dengan volume penjaminan mencapai Rp203,99 trilun sepanjang 2019, meningkat 17 persen (yoy) dari realisasi volume penjaminan tahun 2018 sebesar Rp174,74 triliun.

Volume penjaminan tersebut terdiri dari volume penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp59,01 triliun dan penjaminan non KUR Rp144,98 triliun.

Direktur Utama Jamkrindo Randi Anto mengatakan beberapa sektor yang menggerakkan motor pertumbuhan penjaminan tahun ini adalah sektor produksi, jasa perdagangan, konstruksi, dan usaha non-produktif. Penjaminan di sektor produksi didorong melalui KUR dan kredit komersial lainnya.

Baca juga: Jamkrindo Syariah optimistis beri penjaminan Rp35,01 triliun tahun ini

"Penjaminan di sektor konstruksi didorong oleh suretyship dan kontra bank garansi dan usaha non produktif tahun ini masih didorong oleh penyaluran FLPP dan pinjaman multiguna," kata Randi Anto pada konferensi pers Pemaparan Laporan Keuangan 2019 di Kantor Pusat Jamkrindo Jakarta, Kamis.

Selanjutnya, penjaminan di sektor jasa dan perdagangan digerakkan oleh penjaminan kredit ritel komersial, penjaminan kredit super mikro, kredit program PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), serta Kredit Ultra Mikro (UMi).

Sebagai perusahaan penjaminan terbesar di Indonesia, Perum Jamkrindo juga mencatatkan imbal jasa penjaminan (IJP) bersih sebesar Rp2,53 triliun, naik 54 persen dari tahun sebelumnya Rp1,64 triliun.

Baca juga: Komisi XI DPR soroti jaminan KUR terhadap UMKM

Meskipun tahun 2020 merupakan tahun penuh tantangan, Randi Anto dan jajaran direksi optimistis bahwa Jamkrindo bisa mencapai target yang sudah ditetapkan.

Untuk mencapai target tersebut, beberapa hal dilakukan antara lain memperkuat portofolio produk existing dan baru, memperkuat sinergi BUMN, melakukan penjaminan yang berorientasi pada profitabilitas, serta memperkuat dan mengembangkan jejaring kemitraan.

Selain itu, laba Perum Jamkrindo sebelum pajak pada tahun buku 2019 sebesar Rp765,71 miliar, tumbuh 51 persen dari laba tahun 2018 sebesar Rp508,28 miliar.

Pertumbuhan laba mencerminkan kinerja bisnis yang solid dan prospek yang masih bagus.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020