Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik Indonesia Public Institut (IPI) Karyono Wibowo, menilai kinerja Kementerian Pertahanan (Kemhan) memuaskan lantaran peran Menhan Prabowo Subianto dan Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono saling melengkapi.

"Potensi dan kompetensi antara Prabowo dengan Trenggono saling melengkapi. Prabowo memiliki kompetensi di bidang militer dan strategi pertahanan, sedangkan Trenggono memiliki kompetensi di bidang pengembangan industri pertahanan," kata Karyono, di Jakarta, Senin.

Sebelumnya, hasil survei Indobarometer menyebutkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dinilai publik sebagai menteri Kabinet Indonesia Maju paling bagus kinerjanya.

Bahkan, hasil survei menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Ketua Umum Gerindra itu mencapai 26,8 persen. Popularitas Prabowo juga paling tinggi ketimbang menteri lainnya.

Direktur Eksekutif IPI ini mengatakan, keberhasilan Prabowo itu tak lepas dari hadirnya Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono yang berasal dari sipil tetapi mampu membawa angin segar bagi industri pertahanan (Inhan).

"Menurut saya bisa saja ada peran Wamen cukup signifikan dalam membantu kinerja Menhan. Sinkronisasi antara menteri dan Wamen menjadi faktor penting dalam menunjang kinerja di kementerian," katanya.

Melihat hasil survei itu, publik melihat bahwa Kemhan berada di tangan yang tepat sebagai kementerian yang menjaga dan membuat kebijakan publik terkait pertahanan nasional.

"Selain itu, persepsi kepuasan kinerja kementerian pertahanan terbangun karena penilaian publik terhadap sosok pimpinannya dipersepsikan memiliki kemampuan di bidangnya," jelas Karyono.

Ia menambahkan, sejauh ini Prabowo dan Trenggono selalu jalan bersama, sehingga terlihat kompak.

"Jika tidak, maka sudah pasti akan mengganggu kinerja," tuturnya.

Kedua figur pimpinan di Kemhan tersebut juga dinilai merupakan pasangan komplementer.

Baca juga: Prabowo ingin buat patung Bung Karno naik kuda
Baca juga: Komisi I DPR gelar raker bersama Kemhan bahas Natuna

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020