Jakarta (ANTARA News) - DPR mengecam dan mengutuk tindakan Israel terkait aksi pemboman dengan jet tempur F-16 atas Jalur Gaza  pada Sabtu (27/12), sehingga mengakibatkan tewasnya 200 orang lebih dan cederanya 700 lainnya.

Pernyataan disampaikan Kaukus Palestina DPR, di Jakarta, Minggu.

Pernyataan tersebut disampaikan antara lain oleh Suripto dan Al Muzamil Yusuf (PKS), Chozin Chumaidy (PPP), Nursyabani Katjasungkana dan Abdullah Azwar Anas (PKB), Azlaini Agus, Patrialis Akbar dan Abdillah Toha (PAN), Yusron Ihza Mahendra  (Bintang Pelopor Demokrasi/BPD)

Kaukus Palestina mengutuk keras tindakan Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, Tindakan itu sebagai bentuk pelanggaran HAM dan kejahatan melawan kemanusiaan yang harus mendapat hukuman dari komunitas internasional.

Kaukus Palestina menyerukan kepada pemerintah Indonesia agar bertindak cepat menghentikan serangan Zionis Israel ke Jalur Gaza melalui jalur politik di PBB, OKI, ASEAN dan berbagai upaya diplomatik yang memungkinkan serta segera memfasilitasi bantuan rakyat Indonesia agar sampai ke Gaza.

Kaukus Palestina mendesak pimpinan DPR agar segera menggalang kekuatan di Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk mencoret keanggotaan Israel dari IPU karena kejahatan mereka terhadap rakyat dan Parlemen Palestina.

Selain itu, mendesak pimpinan Arab Saudi dan dunia Islam untuk segera menghentikan serangan brutal Zionis Israel dan segera mengirim bantuan yang dibutuhkan rakyat Palestina di Jalur Gaza serta memutuskan segala bentuk hubungan diplomatik dan bisnis dengan Israel.

Selanjutnya, menyerukan kepada kaum Muslimin dan seluruh bangsa di dunia agar melakukan aksi solidaritas doa dan dana untuk meringankan penderitaan rakyat Gaza. Mahkamah Internasional agar menempatkan pejabat Israel yang terkait untuk diadili sebagai penjahat genoside dan pelanggaran HAM.

Pemerintah manapun yang membela Israel harus bertanggungjawab. Mereka tergolong sebagai rezim anti HAM dan kemanusiaan. Mereka harus segera menghentikan dukungan kepada Isreal. (*)

Copyright © ANTARA 2008