Garut (ANTARA News) - Puluhan pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Dr Slamet Garut, Jawa Barat, terlantar dan dibiarkan tanpa segera mendapatkan perawatan.

Keluhan tersebut antara lain dikemukakan Mustari (42), seorang keluarga pasien asal Jl. Ranggalawe Garut, Minggu, yang mengaku terpaksa segera memindahkan keluarganya ke rumah sakit lain sejak Jumat malam (27/12) lalu.

Pasien lain pun banyak yang dibiarkan terlantar atau tidak segera memperoleh perawatan sebagaimana mestinya di ruang IGD tersebut.

Kondisi yang sangat memprihatinkan itu, diperparah oleh keadaan ruangan yang tidak nyaman, kotor, dan kumuh sehingga dinilai tidak sehat untuk digunakan sebagai ruang perawatan gawat darurat, katanya.

Sementara Kepala RSU setempat, dr Widjayanti Utoyo, SPM melalui pesan singkatnya (SMS) mengemukakan, tengah terjadi penumpukan pasien di ruang IGD dalam jumlah banyak yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Terbatasnya kapasitas ruang rawat inap mengakibatkan layanan pasien sedikit terhambat, katanya.

Dia berjanji bisa segera menyelesaikan permasalahan tersebut, agar layanan kepada para pasien bisa secepat mungkin ditangani.

Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Wowo Wibowo menegaskan, keterlambatan pelayanan perawatan kepada pasien di ruang IGD, semestinya tidak pernah terjadi.

Apapun alasannya, pelayanan kepada para pasien di ruang IGD harus tetap dilakukan agar mereka tidak terlantar, katanya.

Dia juga berjanji untuk segera mengevaluasi kualitas kinerja para pengelola RSU dr Slamet, sehingga peristiwa terlantarnya puluhan pasien di ruang IGD tidak terulang lagi di kemudian hari.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008