Palu (ANTARA News) - Sebuah Boeing 737-300 milik maskapai Batavia Air gagal terbang di Bandara Mutiara Palu, Sulawesi Tengah, Jumat siang, karena kaca penutup salah satu jendela di bagian kokpit retak.

Informasi diperoleh ANTARA di Bandara Mutiara Palu menyebutkan, masalah ini diketahui setelah teknisi memeriksa badan pesawat yang masih berada di avron dekat ruang tunggu, beberapa menit sebelum semua penumpang rute Surabaya-Jakarta menaiki tangga pesawat untuk terbang pukul 14.00 WITA.

"Sesuai jadwal di tiket, pesawat seharusnya take-off pukul 14.00 WITA, namun karena ada kaca di badan pesawat retak, pilot memilih memarkirkan pesawat di avron bandara," demikian seorang petugas setempat yang meminta tak disebutkan namanya.

Akibatnya, sekitar 170 penumpang beserta awak pesawat gagal terbang, sehingga harus menunggu sampai Sabtu pagi (27/12) untuk menaiki pesawat yang sama setelah menjalani perbaikan.

Banyak penumpang pesawat kecewa atas kejadian tersebut dengan alasan telah dirugikan.

"Saya sangat kecewa, gara-gara pesawat ini gagal berangkat, bisnis saya jadi terganggu," kata H. Zairi (50), pengusaha asal Desa Tolai, Kabupaten Parigi-Moutong, yang hendak menuju Jakarta.

Tetapi, ada juga yang bersyukur karena gangguan teknis terdeteksi sebelum pesawat mengudara.

"Bagaimana jika kerusakan itu baru diketahui setelah pesawat take off, bisa jadi semua penumpang panik dan terancam keselamatan jiwanya," aku salah seorang diantara mereka.

Noviar, Kepala Batavia Perwakilan Palu, membantah pesawat Boeing 737-300 milik perusahaannya gagal "take off" di Bandara Mutiara Palu Jumat siang itu.

"Itu bukan gagal take off, tapi hanya persoalan kaca yang retak. Pesawat (bodi dan mesin) secara keluruhan tetap normal serta penumpang masih berada di ruang tunggu dan belum sempat naik pesawat," kata dia.

Menurut Noviar, penyebab kaca samping pesawat retak akibat temperatur yang tidak stabil karena pengaruh alam.

Cuaca di Kota Palu sendiri pada Jumat siang hingga berita ini diturunkan kurang bersahabat, ditandai dengan kabut tebal disertai angin sangat kencang.

Noviar menambahkan, pihaknya bertanggungjawab atas kegagalan terbang para penumpang tujuan Surabaya dan Jakarta hari ini dan menjanjikan mereka bakal diterbangkan esok Sabtu pagi.

"Bagi penumpang yang tempat tinggalnya bukan di Kota Palu, kami inapkan sementara di hotel sambil menunggu waktu keberangkatan besok hari dan semua biaya ditanggung perusahaan kami," kata dia.

Sebenarnya Batavia berencana menerbangkan pesawat itu malam ini juga setelah perbaikan tuntas, namun otoritas bandara tidak mengizinkan sebab lampu penerangan di "runaway" tengah dalam perbaikan.

Sekalipun mendapatkan jaminan bakal terbang besok, sejumlah penumpang membatalkan keberangkatannya ke Surabaya dan Jakarta karena khawatir terjadi sesuatu jika berangkat dengan pesawat yang sama.

Mereka ini meminta uang tiket dikembalikan dan merencanakan pindah terbang menggunakan pesawat dari maskapai penerbangan lain.  (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008