Sungailiat, Bangka (ANTARA News) - Dirut Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI, Parni Hadi menyambut baik program radio nelayan untuk membuktikan bahwa RRI Sungailiat tetap eksis dan diterima masyarakat Bangka Belitung. "Saya berterima kasih kepada angkasawan dan angkasawati yang selalu percaya dengan RRI sebagai media siaran yang mengedepankan independensi yang berguna untuk kita semua." ujarnya melalui telewicara seluler Saat meremikan radio nelayan RRI Sungailiat, Kamis malam. Parni Hadi juga mempersilakan kepada RRI Sungailiat untuk menyiarkan kegiatan nelayan di tengah lautan guna memberikan informasi yang aktual kepada para pendengar yang setia dan kepada para nelayan juga diimbau untuk memberikan informasi terkait kegiatannya sebagai nelayan baik kondisi di tengah laut maupun pada saat di darat. Para pelaku usaha perikanan juga bisa memberikan informasi tekait usaha perikanan. LPP RRI harus selalu menjaga netralitas dam pemberitaan dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat sebagai pendengar, kata anggota Dewan Pengawas RRI Kabul Budiono. Ada tiga dasar peran sosial RRI bagi masyarakat, pertama sebagai sosialisasi dalam menyebar luaskan informasi yang membangkitkan harapan serta menjalin interaksi dialogis atau komunikasi antar unsur di masyarakat. Kedua, aktualisasi dalam menyiarkan peristiwa aktual dan mengagendakan masalah-masalah sosial dan menjadikan isu bersama untuk didiskusikan. Dan yang ketiga kata Kabul Budiono, adalah advokasi sebagai jembatan komunikasi dan menjadi mediasi pihak-pihak yang berkonflik dalam mencari solusin damai dan menguntungkan. Keberadaan LLP RRI akan ditentukan sejauh mana masyarakat sebagai pendengar bisa merasakan dan memanfaatkan.Ungkapnya. Gubernur Kepuluan Bangka Belitung Eko Maulana Ali mengatakan, selama 66 tahun RRI berdiri diharapkan sebagai media yang independen tidak seperti dulu yang terkesan media atau corong pemerintah. Di tengah persaingan dunia Informasi RRI diharapkan bisa tampil untuk memberikan informasi akurat yang berguna baik pemerintah maupun oleh masyarakat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008