Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla meminta media massa memberikan berita-berita yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan optimisme bagi bangsa dan negara.

"Jadi selain hiburan positif, berita juga harus memberikan optimisme. Kalau harga beras stabil ya diberitakan juga, jangan hanya kalau harga beras naik," kata JK, sapaan akrab Wapres saat memberikan sambutan dan sekaligus meluncurkan portal berita VIVA News di Jakarta, Rabu.

Menyinggung tentang VIVA News, Wapres menyebutnya sebagai bentuk media massa baru yang tumbuh seiring kemajuan di bidang teknologi.

"Ini akses baru mendapatkan berita dan informasi, yang muncul seiring kemajuan teknologi komunikasi multi media," katanya.

Sebelumnya, Menkominfo Muhammad Nuh, yang juga diminta memberikan sambutan, menyatakan bahwa sebuah media massa akan disukai dan dipercaya oleh masyarakat pembaca, bila berita-berita yang disajikan bersifat mendidik, memberdayakan dan memberi pencerahan.

"Kalau VIVA bermain di situ, insya Allah, saya yakin pasti berhasil," katanya.

Portal berita VIVA News yang dapat diakses di Internet pada alamat www.vivanews.com adalah media massa yang dikelola oleh PT. KanalOne Indonesia.

Direktur PT KanalOne Indonesia, Choel Mallarangeng mengatakan, VIVA News memberikan pelayanan penyebaran informasi dan berita dalam bentuk paket data secara simultan, teks, gambar, audio dan video.

"Sekarang ini kita berada di era revolusi new media. Kemajuan teknologi telah membuat orang bisa menerima informasi atau berita dari berbagai media, bukan hanya radio, televisi dan surat kabarm, tetapi juga komputer personal, telepon selular, PDA, iPod, mobile TV dan sebagainya," katanya.

Ia meyatakan pula, peluncuran VIVA News merupakan bagian dari jawaban atas tantangan jaman yang menginginkan kemudahan dan kecepatan akses informasi/berita.

"Untuk mencapai hal itu kami menerapkan konvergensi-media di Grup VIVA, yang juga memayungi stasiun televisi TV One dan AN Teve. Di sini, metoda peliputan berita antar-media disinergikan," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008