Makassar (ANTARA News) - Biaya kampanye seorang calon presiden pada pemilihan 2009 bisa mencapai Rp1,5 triliun sehingga sangat berbeda dari pemilu 2004 yang hanya di bawah Rp1 triliun, kata anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Sulawesi Selatan, Muhammad Aksa Mahmud di Makassar, Rabu.

Menurut Aksa yang maju lagi sebagai calon anggota DPD 2009-2014, alokasi anggaran kampanye itu sebagain besar tersedot oleh publikasi dan promosi yang menelan 50 persen total anggaran.

"Pada kampanye 2004 anggaran publikasi dan promosi tim pemenangan SBY mencapai Rp5 miliar.  Rp4,5 miliar diantaranya digunakan untuk iklan di televisi," ungkap mantan Koordinator Bidang Publikasi dan Promosi Tim Pemenangan Presiden SBY itu.

Namun saat ini biaya promosi meningkat sangat mahal sehingga sangat menyulitkan calon presiden dalam mempublikasikan diri jika anggarannya di bawah Rp1 triliun.

Aksa menjelaskan hal itu sebagai bahan perbandingan besaran biaya kampanye yang dibutuhkan calon anggota DPRD, DPR Provinsi, DPR RI dan DPD.

Sementara itu, tercatat 36 calon Anggota DPD di Sulawesi Selatan maju memperebutkan empat kursi dalam Pemilihan 2009.

Belakangan tiga orang mundur, diantaranya CEO Bakrie Brotehers Tanri Abeng dan mantan Kepala Badan Urusan Logistik Beddu Amang sehingga tersisa 33 orang.

Dari 33 nama tersisa, empat orang adalah incumbent yaitu Muhammad Aksa Mahmud, Azis Kahar Muzakkar, Bunyamin Bura dan Pendeta Ishak Pamumbu. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008