Jakarta, 17/12 (ANTARA) - Guna meneruskan komitmen untuk meningkatkan kapasitas sumber daya masyarakat pedesaan di bidang teknologi informatika, di tahun 2009 ini Microsoft, bekerjasama dengan Tifa Foundation meluncurkan Mahnetik, yang bertujuan untuk membidik kaum muda di pedesaan basis buruh migran.

     Kedua belah pihak bersepakat untuk meneruskan komitmen guna memberikan pemberdayaan kepada komunitas pedesaan, khususnya wilayah kantung buruh migran di Indonesia. Penajaman sasaran pedesaan kantung buruh migran dilakukan mengingat besarnya potensi pengembangan sumber daya masyarakat di daerah-daerah ini. Data World Bank memperkirakan sekitar 4.6 juta masyarakat Indonesia bekerja di luar negeri. Di tahun 2006, tercatat sekitar 680 ribu TKI bekerja dengan kontrak resmi dan lebih dari 5.7 milyar dollar Amerika dikirim ke keluarga mereka melalui jalur resmi di Indonesia. Di balik kenyataan ini kaum muda di kantung buruh migran juga lebih retan terhadap berbagai aspek migrasi, khususnya penipuan, penyalahgunaan dokumen, pemalsuan usia, ketidakpahaman kultur daerah tujuan dan ketrampilan. Terlebih lagi, banyak dari mereka yang putus komunikasi dengan keluarganya.
 
     Melalui kerjasama ini, CTC Mahnetik diharapkan dapat menjadi magnet bagi 36 ribu orang calon TKI, TKI, mantan TKI dan keluarganya untuk mengasah ketrampilan di bidang informatika. Saat ini teknologi informatika sudah mulai dikenal di sebagian kecil daerah untuk berkomunikasi dengan keluarga di rantau, mendukung upaya berwirausaha maupun memperluas kesempatan kerja di daerahnya. Khususnya bagi mereka yang tertarik untuk bermigrasi, informasi yang diakses melalui internet diharapkan dapat menjadi jendela berbagai informasi seputar proses dan resiko migrasi sehingga mereka dapat bermigrasi dengan aman.

     Dalam program ini, Microsoft dan Tifa bermitra dengan 6 organisasi lokal yang akan mendampingi kelompok masyarakat lokal yang mengelola 10 CTC di desa-desa kantung migran di Kabupaten Sukabumi, Cirebon, Cianjur, Purwokerto, Cilacap, Kulon Progo, Blitar, Malang, Lombok Barat dan Lombok Tengah.

     "Melalui program ini, kami mendukung agenda pemerintah -- yang juga komitmen Microsoft Indonesia, yakni memperkuat kapasitas sumber daya manusia di pedesaan. Program ini diharapkan mampu berkontribusi pada peningkatan perekonomian khususnya buruh migran dan keluarga dengan meningkatkan akses, kapasitas, pengetahuan, serta ketrampilan kaum muda / usia produktif untuk mendapatkan informasi guna meningkatkan kesempatan bekerja, pengembangan usaha dan memperkuat solidaritas sosial. Dalam jangka panjang, kami berharap agar  program ini mampu  menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan matapencaharian komunitas pedesaan, khususnya di kantung buruh migran", kata Tony Chen, Presiden Direktur PT Microsoft Indonesia pada acara penyerahan donasi kepada Yayasan Tifa tanggal 11 Desember 2008 lalu.

     "Mahnetik adalah sinergi para pihak untuk mendukung pemenuhan hak atas informasi (rights to information) dari sebagian warga negara Indonesia yang bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia di luar negeri, dan keluarganya di daerah asal. Melalui pengembangan kapasitas mereka di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memfasilitasi inisiatif awal dalam penyediaan perangkat rumah internet untuk TKI (MahNeTIK) serta mendorong pengembangan pengetahuan dan wawasan tentang dunia kerjanya, kita berharap agar calon TKI, TKI, mantan TKI dan keluarganya akan dapat bermigrasi dengan aman," demikian penjelasan Tri Nugroho, Direktur Eksekutif Yayasan Tifa. "Program Mahnetik mencoba untuk menjadi bagian dari jawaban atas permasalahan yang kompleks ini, dan merupakan program lanjutan untuk isu buruh migran yang telah dan tengah didukung oleh Yayasan Tifa".
 
     Riana Puspasari, National Project Coordinator for Empowering Women Migran Workers Program UNIFEM Project Office mengatakan "Persoalan buruh migran adalah persoalan besar dan multi-dimensi yang akarnya bersumber pada persoalan kemiskinan. Untuk mengatasinya dibutuhkan kerjasama berbagai pihak, baik dari pemerintah, sektor swasta, organisasi dan kelompok-kelompok masyarakat. Oleh karena itu, UNIFEM berbahagia dapat bermitra dengan Microsoft dalam rangka meningkatkan kapasitas dalam bidang teknologi informasi untuk masyarakat pedesaan khususnya di kantung-kantung buruh migran. Semoga ke depannya, semakin banyak pihak yang peduli dan mau bergandengan tangan dalam upaya ini".


Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008