Palu (ANTARA News) - Kebanyakan warga di Palu, Sulawesi Tengah mendesak kepada pemerintah dan pihak Organda untuk segera menurunkan tarif angkutan umum, menyusul turunnya harga BBM bensin dan solar. "Pemerintah dan Organda harus secepatnya menyesuaikan tarif angkutan umum, sebab harga BBM sudah turun," kata Achrul Udaya di Palu, Rabu. Penyesuaian tarif yang harus segera dilakukan pemerintah meliputi Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP), Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Pedesaan (Angkupedas), dan Angkutan Kota (angkot) serta taksi argo. Khusus untuk AKAP menyesuain tarif dilakukan pemerintah pusat (Departemen Perhubungan), sementara untuk AKDP, Angkupedes, Angkot dan taksi argo ditetapkan Pemprov, Pemkab dan Pemkot. Karena itu, pemerintah pusat dan daerah, khususnya di Sulteng dalam waktu dekat sudah harus menetapkan tarif baru menyusul harga BBM bensin dan solar turun. Pemerintah pusat sejak tanggal 01 Desember 2008 telah menurunkan harga bensin dari Rp6.000 menjadui Rp5.500/liter. Kemudian pemerintah kembali menurunkan harga bensin menjadi Rp5.000/liter dan solar dari Rp5.500, kini menjadi Rp4.800/liter. "Otomatis tarif angkutan harus disesuaikan kembali," ujar Udaya yang juga Ketua DPD Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) Sulteng itu. Desakan senada juga disampaikan Grace Olivia massa, seorang siswi kelas III pada ssebuah SLTA di Palu. Ia meminta kepada pemerintah untuk segera menurunkan tarif, termasuk angkot. "Pemkot Palu bersama pihak Organda setempat perlu segera menyesuaikan tarif angkot," pinta dia. Tarif Angkot untuk pelajar di Palu yang ditetapkan Pemkot melalui SK Walikota sebesar Rp2.500/orang, mahasiswa Rp3.000, dan penumpang umum Rp3.500/orang. Sementara Ketua DPD Organda Sulteng Syamsuddin Baco SH secara terpisah mengatakan, pemerintah akan melakukan evaluasi kembali tarif angkutan umum sehubungan dengan kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga BBM. Dalam waktu dekat ini, pemerintah pusat dan daerah, termasuk Pemprov Sulteng akan mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi kembali tarif angkutan di daerah ini. "Pokoknya dalam waktu dekat ini semua instansi terkait akan membahas tarif baru yang rasional setelah harga BBM solar dan bensin turun," kata dia. Ia mengatakan, penyesuaian tarif harus dilakukan dengan perhitungan yang cermat dengan memperhitungkan biaya operasional dan komponen harga sukucadang kendaraan yang berlaku saat ini di pasaran. Karena itu, untuk segera menetapkan tarif yang baru tidak semudah membalikan telapak tangan, tetapi melalui perhitungan yang cermat dan matang sehingga tidak merugikan semua pihak.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008