Jakarta,  (ANTARA News) - Bintang film/sinetron dan penyanyi Dessy Ratnasari mendapatkan pekerjaan baru sebagai Duta LARASITA (LAyanan RAkyat untuk Sertifikasi TAnah) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).

"Saya sangat tersentuh ketika ditawari untuk menjadi bagian dari program ini. Banyak sekali anggota masyarakat, terutama di desa-desa, yang buta atau tidak mengerti sama sekali untuk melegalkan tanahnya," kata Dessy dalam jumpa pers peluncuran program tersebut.

Menurut Dessy, melalui program ini ia dapat membantu memberikan informasi yang selengkap mungkin bagi masyarakat dalam hal sertifikasi tanah.

"Saya sendiri, dulu, mengeluarkan banyak uang untuk mengurus serfifikat tanah saya, dan waktunya lama sekali. Dengan adanya program ini, masyarakat akan mengetahui bagaimana cara yang efektif dan tepat," katanya.

Menjawab pertanyaan wartawan, Dessy mengatakan dirinya akan menggunakan bahasa yang paling mudah dimengerti oleh masyarakat di tingkat desa.

"Saya kira itu cara yang paling efektif. Bentuk kegiatannya bisa formal, yang disiapkan oleh BPN, bisa juga non formal, saya memanfaatkan waktu bila ada jadwal syuting di daerah," katanya.

Sebelumnya, Kepala BPN, Joyo Winoto mengatakan bahwa Program LARASITA merupakan langkah "jemput bola" yang dilakukan untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus sertifikasi tanah.

"Kalau masyarakat harus datang ke BPN kan membutuhkan waktu. Nah, dengan program ini petugas BPN justru mendatangi rumah-rumah mereka," katanya.

Terkait program itu, BPN juga mengoperasikan Mobil LARASITA, yang dilengkapi peralatan komputer dan jaringan serta database pengurusan tanah.

"Kalau rumah masyarakat yang dituju, jalannya tidak bisa dilalui mobil, kami juga mengoperasikan kendaraan sepeda motor untuk menjangkaunya," katanya.

Berdasarkan data BPN, di Indoneisa terdapat 85 juta bidang tanah. Dari jumlah itu, baru sekitar 57 persen yang sudah bersertifikat. Sehubungan itu, program LARASITA diharapkan dapat mempercepat proses sertifikasi tanah masyarakat

Menurut rencana, Program LARASITA akan diresemikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 16 Desember 2008 di Candi Prambanan, Jawa Tengah. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008