Depok (ANTARA News) - Mantan ketua umum Partai Golkar Akbar Tandjung masih menunggu mekanisme penjaringan Capres Partai Golkar melalui Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

"Walaupun bukan konvensi yang diterapkan tapi saya masih menunggu hal tersebut," kata Akbar usai mengikuti acara promosi Doktor Syamsuddin Haris di Universitas Indonesia, Rabu.

Akbar menyatakan akan tetap mengikuti proses ditetapkan Golkar yang merupakan pola baru tersebut. Pola baru penjaringan Capres yang diterapkan Golkar adalah mengumpulkan tokoh-tokoh Golkar yang dianggap layak untuk menjadi Capres.

"Saya optimis akan mendapatkan peluang menjadi capres melalui pola baru tersebut," jelasnya.

Menurut dia, pada Desember ini pola tersebut yang mengusung beberapa nama calon dari Partai Golkar akan diumumkan. "Saya masih menunggu hal tersebut," harapnya.

Lebih lanjut Akbar menilai pola rekrutmen Capres Golkar jelang Pemilu 2009 mendatang memeng tidak memiliki kejelasan. Hal itu mengakibatkan beberapa kader Partai Golkar mencalonkan diri dari berbagai partai lainnya yang memang peluang maju sebagai Capres.

Sebagai partai yang besar seharusnya Golkar menjaring Capres melalui konvensi yang sudah teruji di negara demokrasi di Amerika Serikat.

"Golkar itu partai pemenang dan memiliki sumber kader yang cukup. Seharusnya cara rekrutmen yang dilakukan adalah konvensi," katanya. Dikatakannya sistem konvensi adalah langkah yang tepat dalam menjaring figur yang akan diusung partai berlambang pohon beringin itu.

"Seharusnya Golkar mengadakan konvensi, karena dengan konvensi, kualitas dan visi misi capres bisa teruji," tegasnya.

Mantan Ketua DPR ini berpendapat, Golkar mempunyai kader yang banyak, namun karena tidak jelas perekrutan Capres beberapa nama yang mencalonkan diri menjadi Capres mencari alternatif lain dari partai-partai pendukungnya.

Sejumlah kader Golkar seperti Yuddy Chrisnandi, Sri Sultan HB X, Fadel Muhammad, dan Marwah Daud Ibrahim mengikuti konvensi Dewan Integritas untuk maju sebagai Capres 2009 mendatang.

"Jika ada ketetapan sejak awal ada ketetapan dengan cara konvensi maka mereka akan dilakukan secara terbuka. Mungkin mereka akan menunggu hal tersebut," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008