New York (ANTARA News) - Saham-saham AS di Wall Street meningkat pada Senin waktu setempat, menyusul "rally" (kenaikan panjang) di pasar saham global lainnya, dipicu harapan berita langkah stimulus untuk memerangi resesi dan sinyal perkembangan  penyelamatan industri otomotif AS, kata para dealer.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 298,76 poin (3,46 persen) menjadi berakhir pada 8.934,18, setelah sempat terdorong hingga di atas level kunci 9.000 poin.

Indeks komposit Nasdaq naik 62,43 poin (4,14 persen) menjadi 1.571,74 dan indeks Standard & Poor's 500 menguat 33,63 poin (3,84 persen) menjadi 909,70.

Pasar-pasar global mencatat rally spektakuler di tengah harapan rencana stimulus besar oleh presiden AS terpilih, Barack Obama, sejalan dengan upaya serupa di seluruh dunia yang akan mengurangi krisis finansial global.
        
Saham-saham di London menguat 6,19 persen dan indeks Nikkei Jepang melompat 5,2 persen.
        
Meningkatnya ekspektasi kesepakatan penyelamatan (bailout) jangka pendek untuk industri otomotif yang bermasalah juga membantu mengangkat sentimen pasar, kata para analis kepada AFP.
        
"Para investor memperkirakan para pembuat kebijakan akan berbuat lebih banyak untuk mencegah menghebatnya reses," kata Chris Lafakis dari Economy.com.
        
"Para investor mengantisipasi kenaikan, menyusul komentar presiden terpilih AS Barack Obama, akhir pekan lalu, bahwa paket stimulus ekonominya akan termasuk belanja substansial pada infrastruktur transportasi negaranya."
    
Patrick O'Hare dari Briefing.com mengatakan berita stimulus dan kemungkinan bantuan untuk industri otomotif mendorong semangat para investor.
        
"Rencana Obama, sekalipun belum memiliki spesifik harga (besaran jumlahnya), memicu kenaikan besar di pasar-pasar asing," kata dia.
        
"Di bagian lain, pembicaran sedang berkembang bahwa Washington di ambang kesepakatan terhadap beberapa jenis paket bantuan keuangan untuk industri otomotif yang setidaknya akan tercapai awal 2009. Ini juga tampaknya, turut membantu."
    
Paul Nolte dari Hinsdale Investments mengatakan pasar tampak menjadi kelihatan gembira dalam menghadapi berita pemutusan hubungan kerja (PHK) dan data suram lainnya.
        
"Itu dapat menjadi, bahwa penurunan 40 persen  dalam setahun terakhir merupakan faktor dalam berita buruk," kata Nolte.
        
"Apa itu berarti pasar mulai merasakan akhir dari kondisi buruknya? Itu masih terlalu dini untuk dikatakan."
    
Namun ia menambahkan "sekalipun pasar yang lesu ('bearish) masih terjadi rally dapat dilihat dari kenaikan 10-15 persen,  dan masih dalam konteks dari pasar bearish.  Sementara kami belum keluar dari kelesuan, kami sedang memperoleh banyak kepercayaan bahwa peluang membeli sudah di tangan."
    
Di antara saham-saham yang jadi fokus, Dow Chemical melompat 7,21 persen menjadi 20,37 dolar AS, setelah mengumumkan  pihaknya akan mem-PHK 5.000 pegawai tetap, menutup 20 fasilitas dan mengurangi usaha non-strategis dalam sebuah langkah agresif untuk menghadapi kondisi ekonomi yang mengerikan.
        
Tetapi 3M, sebuah produsen produk konsumen dan industri, turun 4,13 persen menjadi 57,38 dolar AS setelah tingkat prospeknya turun dan mengumumkan telah memangkas hampir 1.800 pegawainya dalam kuartal keempat.
        
Di sektor energi, Chevron naik 4,93 persen menjadi 78,09 dolar AS karena harga minyak mentah 'rebound' dari level terendah baru-baru ini.
        
Sektor finansial juga menguat di tengah harapan ekonomi akan rebound. Citigroup naik 9,86 persen menjadi 8,47 dolar AS dan American Express meningkat 12,21 persen menjadi 24,44 dolar AS.
        
Caterpillar, sebuah produsen alat berat yang sensitif terhadap ekonomi, melompat 10,87 persen menjadi 42,42 dolar AS, di tengah ekspektasi bahwa pihaknya akan diuntungkan dari setiap investasi baru infrastruktur.

Sementara obligasi turun, setelah imbal hasil (yield)-nya  terpukul ke level terendah selama ini pada pekan lalu. Imbal hasil obligasi negara AS bertenor 10-tahun meningkat menjadi 2,734 persen dari 2,657 persen pada Jumat dan  obligasi negara bertenor 30-tahun naik menjadi 3,152 persen terhadap 3,110 persen. Harga dan yield obligasi  bergerak  dengan arah berlawanan. (*)



Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008