Jakarta (ANTARA News) - Kapten Timnas Indonesia, Chariss Yulianto menyatakan bahwa kemenangan adalah harga mati saat menghadapi Singapura di laga terakhir grup A turnamen AFF Suzuki Cup 2008 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa.

"Kemenangan adalah harga mati. Pemain siap tampil hadapi Singapura," kata Charis kepada wartawan di Jakarta, Senin malam.

Ia mengatakan, dirinya siap mengawal gempuran Singapura yang dimotori striker Agu Casmir.

Hal senada sebelumnya dikatakan pelatih Indonesia, Benny Dollo yang menjadikan laga melawan Singapura itu sebagai standar Indonesia di tingkat Asia Tenggara.


"Kita memang mengejar juara grup dan Tak memikirkan siapa lawan di semifinal," katanya.

Ia mengatakan, Timnas Singapura memang tiga tahun terakhir ini mencuat kualitasnya dengan sejumlah pemain naturalisasi.

Namun, menurut mantan pelatih Arema Malang ini, pihaknya melihat ada celah di tim berjuluk " The Lions" itu.

Benny mengatakan, pertandingan terakhir grup A ini, punya tantangan tersendiri bagi pemain-pemainnya. "Ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemain-pemain kami," kata
Bendol.

Untuk menjadi juara grup A, Indonesia memang butuh kemenangan. Sebab, hingga pertandingan kedua Indonesia dan Singapura sama-sama mengoleksi 6 poin. Agregat gol kedua tim juga sama, yakni 7 gol. Yang membuat Indonesia berada di belakang Singapura hanyalah produktivitas gol.

Menghadapi Singapura, Benny menyatakan, tak akan mengubah formasi pemainnya, apalagi pemainnya tak ada yang cedera.

Sementara Singapura yang merupakan juara 2007 ini juga bertekad meraih kemenangan.

"Kami akan tampil maksimal dan memenangkan laga," kata kiper Singapura, Lionel Lewis.

Singapura mengandalkan Agu Casmir, Indra Sahdan Bin Daud dan Aleksandar Duric di lini depan.

Agu Casmir mengatakan, pertandingan melawan Indonesia punya gengsi yang cukup tinggi. Karena itu dia bertekad untuk menjebol gawang Indonesia.

"Semua pemain Indonesia berbahaya. Mulai dari depan hingga belakang. Tapi saya akan berusaha untuk mencetak gol bagi tim saya," katanya pada wartawan.

Pelatih Singapura, Radojko Avramovic mengatakan, laga ini merupakan laga penting dengan tujuan melangkah ke final.

Sejak Piala AFF (dulu Piala Tiger) digulirkan, Indonesia sudah empat kali bertemu dengan Singapura.

Pertemuan pertama di babak semifinal Piala AFF 1998. Saat itu, Indonesia kalah dengan skor 1-2. Singapura akhirnya tampil sebagai juara Piala AFF untuk yang pertama kali setelah mengalahkan Vietnam di final dengan skor 1-0.

Di dua Piala AFF selanjutnya, Indonesia tak bertemu. Kembali pertemuan pada Piala AFF 2004. Namun lagi-lagi Singapura menjadi mimpi buruk bagi timnas. Di babak final, Indonesia tak berkutik atas Singapura.

Dua kali timnas bertekuk lutut di hadapan tim besutan Radojko Avramovic itu. Masing-masing dengan skor 1-2 dan 1-3 sekaligus memupus ambisi Indonesia untuk menjuarai Piala AFF 2004.

Tiga tahun berikutnya, Indonesia bertemu Singapura di babak penyisihan. Kali ini Indonesia berhasil menahan imbang Singapura 2-2 yang saat itu menjadi tuan rumah.

Laga lainnya di grup A, Kamboja akan bertemu Myanmar di Jalak Harupat. Myanmar akan tanpa didampingi Marcos Falopa dan ketua delegasi Myanmar tak mendampingi tim di bangku cadangan, karena keduanya masuk lapangan saat protes pemainnya di laga menghadapi Singapura.

Kiper Aung Aung Oo juga tak turun karena mendapat kartu merah, Sementara Kamboja yang ditangani pelatih Prak Sovannara akan memberikan perlawanan di laga terakhir itu.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008