Jakarta (ANTARA) - Memiliki sebuah kendaraan yang mengalami kerusakan berat apalagi sampai harus turun mesin atau Over Haul adalah momok bagi setiap pemilik kendaraan roda empat.

Tidak hanya biaya yang mahal, perbaikan itu juga memakan waktu lama.

Biasanya, mobil mengalami kerusakan turun mesin itu terjadi pada waktu interval 150.000 km. Kendati demikian, bukan berarti dalam kurun interval 150.000 km mobil juga sudah harus turun mesin.

Sebelum membawanya ke bengkel untuk perbaikan berat ini, ada baiknya anda mengetahui gejala yang dapat Anda perhatikan untuk mempertimbangkan proses turun mesin, berikut ulasannya:

1. Knalpot Mengeluarkan Asap Putih

Ketika knalpot mengeluarkan asap putih, itu tandanya ada oli yang masuk ke dalam ruang bakar. Masuknya oli ke ruang bakar mesin umumnya disebabkan oleh ring piston yang aus atau baret pada boring piston.

2. Mesin Pincang Akibat Busi Berkerak

Mesin pincang bisa Anda rasakan ketika performa mesin mengalami penurunan, suara mesin yang aneh, brebet ketika berakselerasi, dan penurunan rpm di putaran mesin tinggi. Salah satu penyebab mesin pincang adalah busi yang sudah tidak lagi bekerja maksimal atau mengalami penurunan percikan api.

Hal itu bisa disebabkan oleh adanya kerak yang menumpuk akibat oli yang naik hingga ke busi.

Baca juga: Yang harus dilakukan saat mobil terbakar

Baca juga: Tips agar mesin mobil tak cepat aus
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020