Semarang (ANTARA News) - Juara bertahan, Satria Muda Britama Jakarta masih terlalu tangguh bagi klub Bhinneka Solo ketika keduanya bertemu pada pertandingan Liga Bola Basket Indonesia (IBL) di GOR Sahabat Semarang, Jateng, Jumat malam.

Satria Muda Britama yang diasuh pelatih Victor Roring berhasil menumbangkan klub asal Solo itu dengan skor 77-59.

Pada kuarter pertama, Britama unggul 23-14, kuarter kedua juga unggul 19-7, sementara pada kuarter ketiga Bhinneka sempat mengimbangi, meski akhirnya dimenangkan Bhineka dengan angka tipis 16-15.

Pada kuarter keempat atau terakhir, sang juara bertahan terus menekan sehingga kembali menang 23-19. Hasil penuh pertandingan kedua tim berakhir dengan skor 77-59 untuk kemenangan SM Britama Jakarta.

Pemain SM Britama, Christian Ronald Sitepu, menyumbangkan nilai terbanyak bagi timnya yaitu 17 dari tujuh nilai tembakan dari lingkaran.

Sumbangan kedua dihasilkan Faisal J. Achmad dengan nilai 14, sedangkan Anangga Kurniawan dengan nilai 13.

Sementara untuk Bhinneka, nilai terbanyak disumbangkan Dhani Harahap dengan nilai 12, disusul Pek King Day dengan nilai sembilan sama dengan yang disumbangkan Gunawan Sudrajat.

Pada pertandingan ini, peluang memang banyak dimiliki SM Britama karena dari 48 peluang tembakan dari lingkaran, berhasil mendapatkan nilai 28, kemudian tembakan tiga angkanya lima kali masuk keranjang.

Sementara itu tim Bhinneka hanya menghasilkan nilai 15 dari 39 kali tembakan dari garis lingkar, kemudian tujuh nilai dari tembakan tiga angka, meski ia memiliki peluang 27 kali.

Pelatih Bhinneka Solo, Wempy Riyanto mengatakan, ini merupakan pertandingan pertama bagi Bhinneka sehingga dimanfaatkan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan dan penonton.

Makanya, kata dia, pada kuarter keempat pihaknya menarik I Made Sudiadnyana dan Pek King Day diganti dengan pemain yang lain.

"Saya ingin memberi kesempatan kepada semua pemainnya untuk turun pada pertandingan pertama ini supaya mereka bisa beradaptasi dengan lapangan dan penonton," katanya.

Ketika ditanya soal lawannya, SM Britama Jakarta, dia mengatakan, mereka cukup tangguh di posisi ground dan bola-bola rebound.

"Mereka cukup bagus pada posisi itu dan ini terlihat dari pengumpulan angkanya," katanya.

Soal hengkangnya Febri, dia mengakui, memang mempengaruhi kekuatan tim tetapi tidak terlalu besar. "Pemain lain mampu menutup kelemahan posisi yang ditinggalkan Febri," katanya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008