Bogor (ANTARA News) - Fosil yang diduga tulang-belulang gajah purba yang ditemukan warga di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, ditinjau oleh tim dari Direktorat Peninggalan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar), Kamis sore. "Tim sebanyak empat orang mendatangi kantor Kecamatan Klapanunggal, Kamis sore, tempat disimpannya tulang belulang gajah purba yang ditemukan warga setempat," kata Kapolsek Kepalanuggal, AKP Ilot Juanda ketika dihubungi ANTARA News, Kamis malam. Dikatakannya, tim tersebut meninjau dan mendata temuan fosil tulang-belulang hewan purba yang tersimpan di kantor Kecamatan Klapanunggal, selama sekitar satu jam. Setelah mendata, kata dia, tim tersebut pulang ke Jakarta tanpa membawa fosil tersebut, yang sampai saat ini masih tersimpan di kantor Kecamatan Klapanunggal. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor, Jabar, Muhammad Ridwan mengatakan, temuan fosil hewan purba tersebut akan diteliti oleh tim dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Serang. "Kami sudah menghubunginya dan mendapat jawaban tim BP3 Serang akan datang ke Klapanunggual Senin, 1 Desember," kata Ridwan. Menurut dia, jika temuan warga tersebut benar fosil hewan purba yang memiliki nilai sejarah dan daya tarik, maka akan disimpan di museum. Namun, Ridwan tidak menyebutkan museum apa dan dimana. Informasi yang dihimpun ANTARA News, fosil yang diduga tulang-belulang gajah purba ditemukan warga setempat di Kali Leuwijurig, di Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Penemuan fosil bermula ketika, tiga orang penambang batu pasir, yakni Enti bin Hamid, Satam bin Ining, dan Mardi bin Aban, yang sedang mencari pasir batu di dasar kali Leuwijurig, Sabtu (22/11). Ketika menggali dasar kali ada bagian yang berwarna hitam pekat dan cukup keras seperti cadas. Ketika bagian tersebut digali, tak lama kemudian ditemukan tulang berwarna kehitaman. Tulang tersebut disimpan di rumah si penambang. Esoknya, Minggu (23/11), penambang tersebut menemukan lagi tulang berupa rahang berukuran cukup besar dan berwarna kehitaman, di lokasi yang sama. Merasa menemukan tulang-tulang yang aneh, Enti menceritakan penemuan tersebut kepada kakaknya, Sa`ad, dan melaporkannya ke kantor kecamatan Klapanunggal. Camat Klapanunggal, Wawan M Sidik kemudian meminta, agar warga menyerahkan penemuan tersebut untuk disimpan di kantor kecamatan. Camat Klapanunggal kemudian melaporkan temuan tersebut ke bidang kebudayaan Disparbud Pemkab Bogor.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008